Sementara itu realisasi extra flight atau penerbangan tambahan ada 144 pergerakan pesawat atau 48 persen dari jumlah pengajuan yaitu 299 extra flight. Untuk Senin ini terdapat 16 extra flight yang sudah diajukan dengan rute Banjarmasin 2 extra flight, Jakarta 6 extra flight, Lombok 2 extra flight dan 6 extra flight tujuan Surabaya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan hingga kini arus balik Lebaran 2024 di Bali masih lancar dan landai. “Arus balik sampai saat ini landai. Ada peningkatan sedikit kemarin siang, baik dari arah barat maupun timur. Sepeda motor banyak yang kembali dan masih landai di Pelabuhan, belum ada antrean,” kata Samsi, Senin (15/4).
Samsi mengatakan, puncak arus balik di Bali sebetulnya lebih rendah daripada saat mudik. Puncak arus balik diperkirakan terjadi Minggu (14/4) dan Senin (15/4). “Kita tidak tahu yang mana liburan yang mana pulang.
Kita tidak berani spekulasi mana liburan mana pulang. Ada orang Bali yang pulang kampung juga soalnya. Sampai jam ini landai. Jadi Ketapang juga tidak ada antrean. Ada antrean, tapi pendek normal lah,” bebernya. (mpa/zae/sar)
Pemeriksaan Identitas Diperketat
PETUGAS gabungan dari Disdukcapil, Satpol PP serta TNI memperketat pemeriksaan identitas pada Pos KTP Gilimanuk, Jembrana, Senin (15/4).
Sebab, sejak arus balik mudik Lebaran 2024 ini, ratusan ribu orang warga datang ke Bali dari Pulau Jawa. Selama arus balik mudik ini, ditemukan sejumlah warga yang tak melengkapi diri dengan identitas diri, seperti KTP.
Pihak kepolisian juga memeriksa menyeluruh di Pos II atau pintu masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk. Pemeriksaan dilakukan terhadap orang, barang bawaan serta kendaraan yang masuk Bali sebagai antisipasi masuknya senjata tajam (Sajam), narkoba, barang terlarang hingga bahan peledak (handak).
Menurut data yang berhasil diperoleh, sejumlah warga masuk Bali kedapatan tak membawa KTP dengan berbagai alasan. Sementara, beberapa orang lainnya yang tidak membawa KTP, namun sudah membawa surat keterangan kehilangan serta ada penjamin dari warga Denpasar.
Kabid Pelayanan Pendaftaran Kependudukan, Disdukcapil Jembrana, I Komang Sujana mengatakan, pihaknya bersama instansi gabungan secara rutin memeriksa di Pos KTP Gilimanuk. Namun, selama arus balik ini diperketat lagi mengingat banyak orang masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk.
"Pemeriksaan diperketat untuk memastikan orang masuk Bali membawa identitas diri yang resmi seperti KTP," ungkapnya.
Mereka yang kedapatan tanpa KTP mengaku hilang, ketinggalan di rumah dan alasan lainnya. Namun secara umum mereka membawa salinan seperti foto di HP atau fotokopi. "Sebagian besar dengan alasan ketinggalan dan hilang di perjalanan. Tapi kami sudah proses karena masuk sebagai pelanggaran tidak membawa identitas saat masuk Bali," jelasnya.
Sujana mengakui, meskipun terjadi peningkatan pergerakan aktivitas di Pintu Masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk, seluruh masyarakat tetap diminta untuk melengkapi diri dengan identitas. "Identitas diri sangat penting ketika bepergian ke mana dan kapan pun. Kami imbau selalu bawa identitas diri," jelasnya.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, pemeriksaan kendaraan, orang dan barang bawaan dilakukan pada Pos 2 Pelabuhan Gilimanuk atau pintu masuk Bali. Pemeriksaan dilakukan sebagai antisipasi adanya barang ilegal, sajam, bahan peledak (handak), narkoba hingga barang berbahaya lainnya. Termasuk juga untuk menjaring orang yang tidak memiliki dan membawa identitas KTP.
"Meskipun pemeriksaan dilakukan secara ketat, namun tetap dilakukan secara humanis. Pemeriksaan secara acak, dan tetap diciptakan rasa nyaman. Kami tetap mengutamakan pengamanan. Fokus kami ke barang-barang bawaan dan barang titipan yang dikemas khusus. Jadi kami harapkan pemudik yang balik membawa barang, agar kooperatif menunjukkan titipan barang dan bawaan," tegasnya.