"Kondisi korban sudah dalam keadaan membusuk dan di meja yang berada di dalam kamar ditemukan obat panadol extra paracetamol, terdapat 2 buah komputer dan 1 laptop dalam keadaan tidak aktif, mati.
Ditemukan juga bekas minuman kopi satu cangkir putih dan pemanas air," ujar Kompol Johni.
Dalam olah TKP, kata Kompol Johni, situasi kamar korban, pintu kamar dan jendela terkunci dari dalam dengan korden tertutup.
Ditemukan sebuah HP di atas tempat tidur, dompet, sampah makanan berserakan, sisa bekas makanan ringan dominois pizza, minuman siap saji lemontea habis setengah dan pil paracetamol, panadol, dan promag yang habis empat biji.
"Diperkirakan korban sudah meninggal dunia lebih dari empat hari, dimana wajah korban sudah mulai tidak bisa dikenali," pungkas Kapolsek.
Baca juga: Sosok Gus Gaga, Mantan Sekda Gianyar, Kini jadi Bidikan Gerindra di Pilkada Gianyar
Keluarga Menolak Diautopsi
Jenazah korban dievakuasi oleh ambulans PMI Gianyar ke RSUP Prof Ngoerah sekitar pukul 13.05 Wita.
Dalam pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Untuk bisa mengetahui penyebab korban meninggal dunia sampai membusuk di dalam kamar, perlu dilakukan autopsi.
Setelah petugas menyampaikan hal tersebut kepada ibu korban, yang bersangkutan menolak dilakukan autopsi dan mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah," ujar Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi. (weg)