Untuk diketahui, menyambut World Water Forum (WWF) ke 10 yang akan digelar Mei 2024 ini.
Berbagai persiapan pun sudah dilaksanakan di Tabanan.
Terutama untuk kawasan DTW Jatiluwih yang menjadi tempat kunjungan para delegasi dari berbagai negara.
Manager DTW Jatiluwih, I Ketut Purna mengatakan, bahwa kesiapan parkir Jatiluwih sudah dilakukan. Yakni dengan pembangunan kantong parkir.
Perkiraan nantinya akan ada siap menampung 200-an kendaraan ditambah dengan bekerjasama dengan pemilik restoran yang ada di seputaran Jatiluwih.
“Progresnya sudah 40 persenan. Kami berusaha mengejar tempat parkir untuk para delegasi,” ucapnya.
Selain parkir, kata Purna, pihaknya juga sudah mempersiapkan penyambutan dengan pendirian ratusan penjor, lelakut, sunari dan pidekan.
Yang di mana itu nantinya akan didirikan pada awal Mei 2024 ini.
Kata Purna, pendirian dari ketiganya itu ada fungsinya.
Di mana DTW Jatiluwih merupakan panorama persawahan. Sehingga akan rentan serangan burung.
Karena itu, fungsi ketiga benda itu adalah untuk menakut-nakuti burung, yang biasa memakan padi milik warga.
“Pidekan biasanya terbuat dari bambu, orang biasanya mengenal dengan sebutan baling-baling. Sunari itu terbuat dari bulu bambu yang dilobangi dengan teknik khusus, sehingga mengeluarkan suara saat diterpa angin. Kalau lelakut itu orang-orangan sawah yang biasanya dibuat oleh petani sekreatif mungkin lengkap dengan pakaiannya,” paparnya. (ang).
Kumpulan Artikel Bali