TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Warga Banjar Pane, Sibang Gede, Abiansemal, Badung, mendadak gempar karena mendengar dapur milik warga setempat meledak, pada Minggu 12 Mei 2024.
Kondisi dapur yang hancur itu pun, diduga diakibatkan karena kebocoran tabung LPG 3Kg.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu, namun dapur milik Ni Made Sudarmini (31) rusak parah.
Mengingat ledakan yang berasal dari tabung itu membuat dapur rusak, hingga mengalami kerugian material.
Pasca ledakan, puing-puing tembok dapur masih berserakan Bahkan dari ledakan tersebut, tembok dapur mengalami kerusakan hingga hampir roboh.
Namun tabung gas yang diduga bocor tersebut masih utuh.
Ni Made Sudarmini mengatakan sebelum meledak, sekitar pukul 08.00 Wita, dirinya sempat ke dapur untuk memasak. Saat itu dirinya menyalakan satu tungku kompor untuk memasak sayur.
Baca juga: NEKAT Curi Emas, Ini Alasan Pasangan Sejoli Muda di Karangasem Maling Hingga Total 79 Gram
Baca juga: AKASAKA Is Back! Ditutup Tahun 2017 karena Transaksi Narkoba, Kini Dikabarkan Akan Dibuka Kembali
Namun sayur tersebut yang belum matang, ditinggal untuk menyapu halaman. Bahkan usai menyapu dirinya kembali ke dapur dan tidak ada masalah
"Saat saya membuat sayur saya ke dapur. Nah belum matang sayurnya, saya tinggal nyapu, tapi apinya saya kecilin," ujar Sudarmini.
Berselang beberapa menit, dirinya mengecek kembali kondisi sayur yang dimasak. Kemudian dilanjutkan dengan membuatkan kopi untuk orang tuanya.
"Saat itu api masih menyala dan tidak ada bau kebocoran gas," ucapnya.
Namun tiba-tiba saat dapur ditinggal, tau-tau sudah meledak. Dirinya pun kaget melihat kondisi dapur sudah berantakan.
"Beruntung saya tidak di sana. Saya belum berani memastikan meledaknya karena apa, mengingat tidak ada bau gas bocor," bebernya.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika, tak menampik kejadian itu. Pihaknya mengaku kejadian itu sudah dilaporkan ke BPBD Badung.
"Sudah masuk laporannya tadi, sekitar pukul 09.00 Wita. Kami sudah lakukan peninjauan," ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku baru melakukan identifikasi saja dengan melihat kerugian yang dialami masyarakat. "Kami mengecek kerusakam dan memastikan perkiraan kerugian," imbuhnya. (*)