Sejak November 2023, katanya, sudah dilakukan pembahasan deklarasi dalam tiga mekanisme di Markas Besar UNESCO Paris.
Dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas. Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon pun dikatakan Basuki menegaskan bahwa semua proses tersebut adalah diplomatic victory (kemenangan diplomasi) bagi Indonesia.
Baca juga: 113 PROYEK Air Berhasil Disusun Indonesia Pada WWF ke-10 di Bali, Ada 3 Poin Utama Deklarasi Menteri
Poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil.
Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.
Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat.
Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.
“Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Basuki.
Solidaritas Atasi Air
Indonesia juga terus mendorong inisiatif berlandaskan solidaritas bersama negara-negara di dunia untuk mengatasi permasalahan air yang menjadi ancaman global saat ini. Solidaritas ini diinspirasi oleh semangat Konferensi Asia Afrika atau disebut Bandung Spirit.
Aksi bersama tersebut terbukti efektif membantu banyak negara di saat sulit serta memberikan ketahanan seperti saat pandemi COVID-19, ataupun saat terjadi bencana yang berdampak luas (mega disaster), termasuk bencana hidrologi.
“Tahun depan dalam peringatan 70 tahun (Konferensi Asia Afrika), para pemimpin dunia akan kumpul bersama dan membahas agenda penting di antaranya perdamaian, stabilitas regional, ekonomi dan pasar global, krisis pangan, perubahan iklim, manajemen krisis dalam penanganan pandemi dan bencana super besar, serta keadilan sosial melalui air,” kata Basuki dalam sesi panel tingkat tinggi bertajuk Global South Cooperation: Bandung Spirit Water Summit.
Bandung Spirit dikatakannya sangat relevan dengan isu air dan kebencanaan yang masih banyak terjadi khususnya di negara dengan tingkat ekonomi rendah serta menengah.
Kolaborasi bersama itu seperti yang ditegaskan oleh Presiden Indonesia RI Joko Widodo dalam pembukaan sebelumnya bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan dan mendorong pemerataan, mengedepankan kerja sama inklusif, termasuk penggunaan teknologi dan pembiayaan inovatif, serta mendorong perdamaian dan kemakmuran bersama.
“Indonesia akan mempromosikan dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan (South - South Cooperation), yaitu tiga proposal di dalam agenda konferensi air PBB,” lanjut Basuki. (zae)
Baca juga: Kesiapan PLN Icon Plus Selama WWF di Bali, Dukung Jaringan TI Aman
PBB Apresiasi Kepemimpinan Indonesia