Tragedi di Jembatan Bangkung

Komunitas 10 Ribu Mimpi Donasikan Rp 90 Juta Untuk Kakak Beradik Ulah Pati di Jembatan Bangkung

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Aloisius H Manggol
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aparat Kepolisian Polsek Petang saat melakukan evakuasi jasad pemuda, yang nekat akhiri hidup di bawah jembatan bangkung pada Minggu 26 Mei 2024 malam

Ditemukan bersama meninggal bersama sang adik

Sang kakak berinisial Ketut S berusia 23 tahun, dan adiknya Putu Y diperkirakan baru berusia 4 atau 5 tahun.

Diduga, Ketut S bersama adiknya Putu Y mati ulah pati dengan melompat dari atas jembatan.

Kakak beradik yatim piatu ini berasal dari Banjar Dinas Rendetin, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

“Ketut merupakan tulang punggung keluarga, kakak pertamanya yang perempuan kondisinya kurang sehat,” ucap Kepala Dusun (Kadus) Rendetin, Made Artana kepada Tribun Bali.

2. Yatim piatu dari keluarga tak mampu

Made Artana menyebutkan, Ketut S dan Putu Y merupakan yatim piatu.

Ayahnya meninggal sekitar lima tahun lalu. Sedang sang ibu meninggal dua tahun lalu.

Mereka tinggal di rumahnya di Banjar Dinas Rendetin.

“Mereka memang dari keluarga kurang mampu karena yatim piatu,” ujarnya.

3. Almarhum kerja di bengkel

Ia menjelaskanya jika dirinya selama ini sudah aktif memberi bantuan kepada keluarga Ketut S.

Terlebih sejak mereka jadi yatim piatu.

“Dia sehari-harinya kerja di bengkel,” paparnya.

4. Warga Pelaga kaget

Halaman
1234

Berita Terkini