Sedangkan dampak lain, virus TBC akan tetap bisa ditularkan kepada orang lain karena belum tuntasnya pengobatan.
"Dengan adanya aplikasi dari UNBI, minimal kami dapat memantau pengobatan para pasien," katanya.
Sementara Ketua Tim aplikasi UNBI, I Gusti Agung Ayu Satwikha Dewi, menyampaikan pembuatan aplikasi ini didasari saat ini semua komunikasi telah melalui digital.
Sehingga ada keinginan untuk membuat aplikasi bagi penderita TBC mengingat proses pengobatannya cukup lama yaitu enam bulan.
Untuk itu pihaknya mencoba membantu Pemerintah Kota Denpasar, melalui Dinas Kesehatan terutama PPTI Cabang Kota Denpasar dengan membuat aplikasi “SENTER” yang kegunaannya untuk memantau pengobatan para penderita TBC.
Aplikasinya ini fungsinya untuk selalu mengingatkan penderita TBC untuk tidak lupa untuk meminum obat.
Aplikasi yang di-install memalui android ini, sebagai pengingat bagi pasien untuk selalu minum obat tepat waktu, juga berisikan informasi pasien, riwayat pasien, sehingga mempermudah petugas PPTI mengawasi penderita TBC yang sedang dalam proses pengobatan.
"Aplikasi ini merupakan pertama kali kami buat untuk membantu penderita TBC dalam proses pengobatan. Kami harapkan dapat membantu para penderita TBC melakukan pengobatan dengan tepat waktu," katanya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar