TRIBUN-BALI.COM – Sebanyak 55 anggota DPRD Bali baru periode 2024-2029, akan dilantik 2 September 2024. Dan anggota DPRD Bali periode 2019-2023 akan purnatugas 31 Agustus 2024.
Beberapa persiapan sudah dilakukan mulai dari pengukuran seragam untuk anggota terpilih dan telah menyiapkan pin emas. Tidak hanya itu, Sekretariat Dewan juga menyiapkan kendaraan dinas baru untuk pimpinan DPRD Bali.
Sekretaris DPRD Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra mengatakan, Sekwan se-Indonesia telah melakukan rapat untuk persiapan pimpinan dan DPRD baru sehingga disepakati tanggal pelantikan 2 September.
Pelantikan DPRD Bali berjumlah 55 orang ini tidak sama jadwal pelantikannya dengan DPRD kabupaten/kota karena dihitung sesuai pelantikan periode lalu.
"Dulu berakhir Agustus akhir disepakati 2 September. Yang dewan lama berakhir Agustus," kata Indra, Jumat (7/6).
DPRD yang berhenti tidak lagi menjabat tak perlu bersedih, karena mereka mendapatkan uang purnatugas. Gede Indra tidak menyebutkan jumlah besarannya, tapi menurutnya sudah sesuai peraturan yang berlaku. "Sudah kami siapkan itu (uang untuk dewan yang berhenti)," imbuhnya.
Dijelaskannya, pelantikan DPRD sesuai dengan penetapan KPU Provinsi Bali. Orang-orang yang terpilih sudah dihubungi untuk perihal pakaian dan pin emas serta acara pelantikan. Belum semua yang melakukan pengukuran. Ada delapan orang yang belum diukur karena kesibukan dewan terpilih tersebut.
Baca juga: GENG MOTOR Meresahkan & Berbahaya, Polsek Melaya Datangi SMPN 3 Melaya Beri Edukasi Para Siswa
Baca juga: 2 WNA Tanzania Jajakan Diri di Bali, Tarif Rp1,5 Juta Per Jam, Dideportasi Imigrasi Denpasar!
Dalam menyambut wakil rakyat Provinsi Bali yang baru, anggaran yang dihabiskan hampir Rp 1,8 miliar. Terdiri dari seragam dan pin emas Rp 1,5 miliar dan acara pelantikan dianggarkan Rp 240 juta. "Pin emas Rp 456 juta, sama seragam. Jadi total Rp 1,5 miliar. Karena ada lima stel pakaian," sambungnya.
Disinggung DPRD yang akan maju pilkada, Gede Indra tidak bisa memberikan penjelasan karena yang disiapkan sesuai dengan hasil penetapan KPU. "Itu silakan tanya KPU. Kami ukur sesuai nama-nama yang sudah ditetapkan KPU," jelasnya.
Tidak hanya seragam, menyambut dewan baru fasilitas ruangan dan gedung juga dipoles, misalnya dilakukan perbaikan plafon yang bocor dan melakukan pengecatan ulang plafon. Sekretariat Dewa juga melakukan pergantian bola lampu karena banyak lampu yang mati.
"Memang sarana prasarana di DPRD Provinsi Bali masih terbatas karena usia sudah tua-tua dan AC juga sudah 10 tahun. Secara bertahap kami ganti. Gedung tahun depan akan kami renovasi karena sudah berumur dan bocor," jelasnya.
Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiratama serta pimpinan akan purnatugas harus segera mengembalikan kendaraan dinas sebelum dilantik DPRD Provinsi Bali yang baru. Sedangkan Ketua DPRD baru tidak akan mendapatkan kendaraan bekas, tapi disiapkan kendaraan baru. "Bagi pimpinan yang baru tentu kami sediakan kendaraan yang baru. Masih proses ini," jelasnya.
Terkait pimpinan dan struktur komisi mutlak menjadi wewenang partai. Hanya saja setelah pelantikan tidak langsung ada pimpinan baru definitif, tapi lebih dulu dipimpin pimpinan sementara yang diambil dari dewan tertua (senior) dan dewan termuda. "Tidak sampai sebulan sudah disepakati. Kami hanya memfasilitasi. Kalau ada rapat, kami siapkan tempat rapat," katanya. (sar)