TRIBUN-BALI.COM - Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa dijagokan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Badung 2024. Namanya sering didengungkan sebagai calon yang layak menjadi suksesor Giri Prasta, Bupati Badung saat ini.

Sebelumnya Adi sempat dipasangkan dengan Putu Parwata yang merupakan Ketua DPRD Badung. Namun kini kembali ramai dipasangkan Putu Alit Yandinata yang juga merupakan kader PDI Perjuangan.

Paket Adi Arnawan dan Putu Alit Yandinata atau yang disingkat Adi Nata pun ramai bermunculan di media sosial. Lembaran digital bertebaran dengan tulisan "Paket Adi Nata bakal merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Badung".

Baca juga: PILKADA Bangli! KPU Bangli Lakukan Proses Coklit Pada Penyandang Disabilitas

Baca juga: AHOK Temesi Tolak Perluasan TPA, Dukung Program Jadwal Sampah Pemkab Gianyar, Simak Alasannya!

Alit Yandinata mengakui banyak relawan yang muncul dan mengusung para calon masing-masing. Alit pun tidak memungkiri dirinya juga mendapat dukungan untuk maju mendampingi Adi Arnawa dalam Pilkada Badung kali ini.

"Saat ini penetapan bakal calon memang belum, yang muncul baru dukungan dari para relawan. Tunggu bersama siapa nanti yang akan diusung oleh PDIP untuk menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Badung," ujar Alit Yandinata, Minggu (30/6).

Ia mengatakan, penetapan pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Badung merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Politisi asal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal ini menunggu keputusan akhir dari Megawati.

Namun jika nanti tidak mendapat rekomendasi, Alit Yandinata mengaku tidak akan berkecil hati. Ia menyatakan tetap solid mendukung keputusan partai. Apalagi PDIP telah membesarkan namanya.

"Kami tetap akan solid berjuang mendukung pasangan bakal calon yang diusung PDIP. Ini sesuai dengan arahan dari Bapak Ketua DPC PDIP Badung dalam setiap konsolidasi yang digelar," demikian jelasnya.

Kata dia, paket Adi Nata ini sudah lama digaungkan. Adi Arnawa maupun Alit Yandinata mendapatkan dukungan setidaknya dari relawan. Hanya saja Wakil Ketua Komisi III DPRD Badung itu menegaskan tetap harus menunggu hasil keputusan terakhir dari internal PDIP.

"Itu adalah aspirasi, ikuti saja. Kalau Adi Nata kan bagian dari aspirasi. Ada relawan yang pasang baliho. Kami tidak bisa bendung. Siapapun nanti yang mendapat rekomendasi itu yang kita dukung," paparnya. (gus)