"Sebelum ada virus dulu kami, orang tua saya punya ternak babi."
"Jadi sembari dari saya SD kelas 3 sampai dengan saya SMA saya masih bangun pagi."
"Jadi mungkin kebiasaan itu yang mengantarkan saya di Akademi Militer bisa berkegiatan dengan lancar dan disiplin karena sudah dari SD saya bangun pagi jam 5, kemudian saya sekolah, pulang sekolah saya balik lagi mengurusi ternak keluarga saya."
"Dan mungkin itu yang dapat mengantarkan karakter saya menjadi suatu kebiasaan dan bukan merupakan hal yang berat untuk kegiatan seperti bangun pagi menepati aturan-aturan yang ada di Akademi Militer."
Aditya siap ditempatkan di mana saja dan di unit apa pun dalam jajaran TNI Angkatan Darat.
Namun, jika diberi kesempatan, ia bercita-cita bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
"Saya siap ditempatkan di mana saja, tetapi jika boleh memilih, saya ingin bergabung dengan Kopassus," kata Aditya.
Made Aditya mengaku bangga dan terharu atas pencapaian nya ini.
"Untuk perasaan tentu bangga dan terharu, karena dari keluarga saya yang bukan dari militer ataupun pegawai negeri sipil pun tidak ada."
"Saya bisa menunjukkan bisa mengantarkan kedua orang tua saya ke istana negara, saya disematkan pangkat oleh Presiden Joko Widodo, dan disini saya bisa mengantarkan dengan haru, nama saya sendiri, dengan keluarga, nama dusun saya, nama desa, dan khususnya nama Bali dan TNI Angkatan Darat" kata Made Aditya.
(*)