Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badung tahun 2025 kini sudah mulai dibahas.
Bahkan APBD Badung tahun 2025 yang akan datang disepakati menjadi Rp 10,4 triliun lebih.
Angka itu pun sangat besar, namun sudah menjadi pembahasan eksekutif dan legislatif setempat.
Dan diharapkan bisa terealisasi, meski sepertinya sangat sulit.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta yang ditemui Selasa 16 Juli 2024 mengakui jika APBD Badung dirancang Rp 10,4 triliun lebih.
Baca juga: Tol Giri Prasta Tak Seperti Bali Mandara, Dibangun di Tepi Pantai Membentang dari Bandara ke Cemagi
Namun dirinya mengaku APBD Badung terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Insentif Daerah.
"Berkaitan dengan ini khususnya PAD saya harus optimis, karena kita selalu melihat kunjungan wisatawan," ujar Giri Prasta.
Bupati yang digadang-gadang menjadi Calon Gubernur itu mengaku kunjungan wisatawan bisa dilihat per hari, per minggu atau per bulan.
Bahkan semua itu akan dilakukan evaluasi selama tiga bulan sekali.
"Kita nanti akan evaluasi per tiga bulan terutama realisasi pajak hotel dan restoran, khususnya akomodasi pariwisata," jelasnya.
Diakui evaluasi per triwulan itu bisa dilakukan sampai empat kali, atau sampai di bulan Desember.
Bahkan dengan target yang disepakati, pihaknya berharap bisa tercapai.
"Sekarang kita juga melihat kunjungan wisatawan, Direct Flight atau penerbangan langsung. Dengan kedatangan wisatawan ini, semakin hari semakin bertambah. Bahkan pihak Angkasa Pura dan Imigrasi sudah berbenah dengan baik, sehingga kepercayaan tamu internasional terhadap Bali khususnya Badung akan lebih meningkat lagi," bebernya.
Disinggung mengenai investasi, Giri Prasta mengaku sudah melihat secara teknis.
Bahkan apa yang ada di Badung menurutnya sudah memadai, sehingga nilai investasi di Badung bisa meningkat.