Hingga saat ini sudah ada 30-an mesin yang disebar di seluruh Indonesia.
Dalam proses pengolahan, ternyata tidak semua sampah plastik yang dapat digunakan.
Diakui ada beberapa jenis sampah plastik yakni plastik botol mineral (PET), pipa (PVC) dan plastik-plastik kantong.
Dalam pengolahan dua jenis plastik yakni PET dan PVC tidak diolah.
Menurutnya, jika plastik jenis PET jika diolah akan dapat merusak mesin dari serbuk putih yang dihasilkan.
Kemudian PVC hasil pengolahan minyak akan lebih hitam.
Sementara sampah plastik yang diolah malahan tidak ada value-nya dan kalau dijual ke bank sampah tidak laku.
Seperti kantong plastik, multilayer, dan yang paling bagus itu jenis sampah plastik yang food grade (aman kontak dengan makanan).
"Gelas, pembungkus makanan itu yang kita olah. Namun dalam pengolahan tetap sampahnya harus kering dan bersih," jelas wanita kelahiran Jakarta ini.
Raissa mengaku meski bisa diolah menjadi BBM namun dirinya saat ini pengolahan fokus dijadikan solar.
Sebab hasilnya lebih banyak dibandingkan menjadi premium atau pertamax.
"Kami sudah lakukan pengujian dari Limgas. Bahkan solar yang kami hasilkan kami gunakan pada mobil operasional kami," bebernya.
Diakui, untuk satu kilogram sampah jenis Polypropylene (PP) atau semacam sedotan dan lainnya dapat menghasilkan satu liter solar.
Tapi jenis lainnya perbandingannya 80-90 persen dari berat sampah.
Untuk proses pengolahannya, sampah dipilah terlebih dahulu.