TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA – Rasa Cemas dan syok masih menyelimuti Wayan Sudiasna (74) ketika mengisahkan detik-detik kebakaran yang menghanguskan hotel dan restoran miliknya.
Suara pria yang telah menginjak usia senja itu terdengar terbata-bata, saat menuturkan kronologi peristiwa yang dialaminya.
"Saat kejadian saya terbangun karena hendak buang air kecil, saya lihat dari jendela sudah ada nyala api di luar," kata Sudiasna kepada Tribun Bali, Senin 22 Juli 2024.
Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan Truk Muat Pasir Seret Sepeda Motor Hingga Jatuh ke Jurang di Karangasem
Saat peristiwa terjadi, Sudiasna tengah tertidur dengan istrinya, Wayan Sunarti di lantai satu hotel dan restoran Padangbai Beach Inn.
Ketika waktu menunjukkan pukul 23.30 Wita, Sudiasna terbeangun dari tidurnya lantaran ingin buang air kecil.
Tetapi seketika perhatiannya langsung tersita pada amukan si jago merah yang muncul dari timur kamarnya.
Lelaki berusia 74 tahun itu kemudian membuka tirai jendela dan melihat bangunan di sisi kamarnya telah terbakar.
Sudiasna kemudian bergegas membangunkan istrinya, dan bergegas keluar kamar untuk menyelamatkan diri.
"Api saya lihat sudah ada di atas," ungkap Sudiasna.
Saat kejadian kebakaran itu, ada 19 wisatawan yang menginap di Hotel dan Restaurant Padangbai Beach Inn milik Sudiasna.
Mereka tidur di lantai dua dan tiga yang total ada 8 kamar.
Saat api telah berkobar, wisatawan tersebut terbangun.
Kepanikan sempat terjadi, karena api juga telah sampai ke lantai 2.
Wisatawan itu lalu berupaya menyelamatkan diri dengan bergegas ke balkon, lalu menyelamatkan diri ke jalan dengan merosot melalui tiang listrik yang ada di depan hotel.
"Beruntung semua selamat. Apinya besar sekali, karena bangunan di timur atapnya alang-alang," ungkap dia.
Baca juga: Sambangi Kantor Bawaslu Karangasem, Ismaya: Tolong Jangan Dijegal
Pasca kejadian kebakaran, wisatawan yang menginap di Hotel dan Restaurant Padangbai Beach Inn telah berwisata ke Gili Terawangan.
Padahal mereka rencananya menginap hingga empat hari di hotel tiga lantai tersebut.
"Rencana menginapnya empat hari, baru kemarin datang. Dengan kejadian ini, mereka terpaksa pindah," ungkap Sudiasna.
Walau mengalami kerugian materiil yang cukup besar, Sudiasna mengaku masih bisa bersyukur. Ia, istri, dan wisatawan selamat dalam musibah tersebut. (tribun bali/mit)
>>> Baca berita terkait <<<