Pilkada Bali 2024

Tebar Baliho PAS-De Gadjah di Buleleng, Agus Suradnyana Justru Ingin PDIP & KIM Berkoalisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baliho PAS-Mulia di simpang empat ruas jalan Dewi Sartika.

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Suhu Pilkada Bali 2024 dipanaskan Putu Agus Suradnyana (PAS).

Mantan Bupati Buleleng ini siap maju tarung dalam pemilihan gubernur (Pilgub) pada 27 November 2024.

Ketua DPC PDIP Buleleng ini pun menjadi sorotan karena tidak maju lewat partainya.

Ya, PAS santer dikabarkan akan maju dengan Ketua Partai Gerindra Bali, Made Mulyawan Arya alis De Gadjah.

Baca juga: Baliho PAS-De Gadjah Bertebaran di Buleleng, Kisah Istri Dicoret dari Caleg DPR RI PDIP Terbongkar

Sebelumnya, De Gadjah sudah ditetapkan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali untuk maju sebagai calon wakil gubernur Bali.

Baliho duet PAS-De Gadjah pun sudah bertebaran di sudut-sudut Kota Singaraja.

Namun yang menarik, meski menyatakan siap maju dan menebar baliho berpasangan dengan De Gadjah. Agus Suradnyana justru berharap PDIP dan KIM berkoalisi di Pilgub Bali 2024.

Baca juga: VIRAL! Kematian Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Dikaitkan dengan Tumbal di Jalan Sunset Road

Secara pribadi pria asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng itu berharap dalam menyongsong Pilkada 2024 ada koalisi merah putih antara PDIP dan KIM di Bali.

Menurut dia, koalisi ini sebagai simbol kebersamaan, sehingga kedamaian dan kenyamanan Bali tetap terjaga. 

“Saya sebagai pengusaha ingin agar Bali tetap damai dan nyaman. Ada koalisi antara PDIP dan KIM. Itu manifestasi dari alam pikir saya," katanya kepada Tribun Bali, Senin (22/7/2024).

Di sisi lain, majunya Agus Suradnyana yang ditandai kemunculan baliho PAS - Mulia mendapat komentar pedas dari Putu Mangku Budiasa.

Menurut Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDIP Buleleng itu, PAS tidak punya etika politik sebab diketahui hingga kini PAS masih menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Buleleng.
Mangku Budiasa juga menilai langkah PAS melanggar AD-ART Partai.

Lantaran PAS lebih memilih berpasangan dengan Muliawan, yang merupakan kader dari Partai Gerindra.

Padahal dari isu yang santer terdengar, PDIP Bali telah memiliki bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk diusung, yakni Wayan Koster-Giri Prasta.

“Kalau memang berniat ikut tampil sebagai calon Gubernur mestinya dalam penjaringan bakal calon Gubernur, dia (PAS) ikut mendaftar. Tidak dengan cara seperti ini, masih sebagai ketua DPC tapi sudah pasang baliho tandem dengan partai lain. ini namanya tidak punya etika politik. Mestinya mundur dulu sebagai pengurus dan anggota partai," terangnya. 

Halaman
12

Berita Terkini