Narkoba di Bali

WARNING! 2 Kali Pabrik Narkoba Internasional Ditemukan di Bali, Jenderal 3 Bintang Beri Peringatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARNING! 2 Kali Pabrik Narkoba Internasional Ditemukan di Bali, Jenderal 3 Bintang Beri Peringatan

 


TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom meminta pelbagai pihak untuk bersama-sama melindungi Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia yang dianggap prospektif sebagai pasar narkotika.

Marthinus Hukom menjelaskan, Bali adalah wilayah khusus, wilayah yang memiliki karakteristik berbeda dengan wilayah lain di indonesia. 

"Bali adalah kawasan tujuan wisata internasional sekaligus sebagai penghubung bertemunya beragam orang yang berasal dari berbagai belahan dunia," kata Kepala BNN RI.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP: Pertama di Indonesia, Lab Narkoba Zombie di Gianyar Bali, 1 Keluarga Diamankan

Penegasan itu disampaikan Kepala BNN RI di TKP pabrik gelap narkoba di Gianyar, Bali, pada Selasa 23 Juli 2024. 

Lanjutnya, keindahan alam dan budaya Bali adalah kekayaan alam yang menjadi daya tarik dan memiliki potensi keuntungan, namun juga memberikan tantangan tersendiri.

Pada bulan Mei lalu di Canggu Bali telah diungkap pabrik narkoba jenis sabu yang diproduksi oleh jaringan Ukraina-Rusia.

Baca juga: UNIK! Lab Narkoba Zombie di Gianyar Bali Terungkap dari Marketplace, Bahannya Dijual Bebas

Sekarang kembali publik disuguhkan pengungkapan kasus pabrik gelap narkoba yang juga diproduksi oleh warga negara asing di Gianyar dengan produksi DMT. 

"Temuan-temuan kasus ini tidak boleh kita anggap sebagai gejala biasa, tapi ini adalah alarm atau peringatan bahaya bahwa Bali dan bisa jadi wilayah Indonesia lainnya merupakan sasaran tempat produksi gelap narkoba yang dianggap aman bagi jaringan narkoba internasional," tegasnya.

Pengungkapan kasus ini juga menunjukkan jika jaringan narkoba internasional bukan saja mengirim narkoba dari luar negeri.

Tetapi mereka telah masuk dan menyerang dari jantung pertahanan terutama di sentra-sentra pariwisata seperti Bali.

"Oleh karena itu, kita harus bersama-sama membangun kesadaran masyarakat penggiat pariwisata, bahwa wisata dan hiburan adalah bentuk kesenangan jiwa dan menjadi tuntutan," tuturnya.

"Namun, kita juga harus bisa menekan berbagai bentuk keinginan dan kesenangan semu melalui berbagai zat stimulan yang mengarahkan pada kerusakan fisik, mental, dan moral," sambung Komjen Marthinus Hukom.

Provinsi Bali yang menjadi destinasi wisata favorit kunjungan wisatawan mancanegara, kata dia, harus lindungi bersama, tidak boleh ada pelanggaran hukum yang dibiarkan, termasuk pelanggaran-pelangaran hukum yang dilakukan warga negara asing. 

"Apalagi pelanggarannya adalah pelanggaran terhadap tindak pidana kejahatan serius seperti tindak pidana narkotika, maka kita harus mampu melawan secara kolaborasi demi melindungi segenap bangsa Indonesia," ucapnya.

Pengungkapan kasus pabrik narkoba ini, lanjut Kepala BNN RI, menunjukkan bahwa Bali dianggap prospektif sebagai area pasar narkoba jenis apapun. 

"Bukan hanya sabu, ekstasi dan ganja, namun Bali adalah pasar heroin, kokain, dan ke depan bisa saja menjadi pasar narkotika DMT seperti yang kita saksikan hari ini," tuturnya.

Sebagaimana pengakuan pelaku bersama-sama dengan pemodalnya yang masih menjadi buronan, bahwa narkotika DMT ini rencananya akan dilarutkan dengan blue lotus. 

"Kami memprediksikan bahwa larutan DMT dan blue lotus tersebut akan diperjualbelikan di Bali, DMT ini belum sempat diedarkan, masih dalam tahap diproduksi pelaku" jelasnya

Lebih jauh, Kepala BNN RI menyampaikan, bahwa pengungkapan kasus ini juga menunjukan bahwa sindikat narkotika selalu mencari celah produksi dan distribusinya, dengan modalitas keahlian produksi narkotika dan dukungan finansial, mereka mampu menjalankan bisnis gelap narkotika di manapun berada. 

"Pelaku yang memiliki kemampuan sebagai koki atau ahli kimia adalah pemain kunci atau aktor sentral dalam jaringan peredaran gelap narkotika,

aktor sentral lainnya adalah pemodal itu sendiri. oleh karena itu,

BNN sangat serius mengungkap para aktor kunci dalam jaringan narkotika tersebut," bebernya.

Meskipun sindikat narkoba selalu mencari celah untuk mengedarkan narkoba di Indonesia, namun BNN mengajak elemen masyarakat tidak berputus asa. 

"Saya masih sangat percaya bahwa daya dukung bangsa Indonesia masih lebih kuat dan lebih besar daripada kekuatan para penjahat narkoba," ucapnya.

"Hari ini telah kita buktikan bersama bahwa berbagai elemen bangsa masih memiliki kepedulian dan komitmen tinggi dalam melawan kejahatan narkoba demi menjaga keselamatan bangsa dan negara," tambah Kepala BNN RI. 

Upaya kerja sama dan kolaborasi harus selalu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba.

Oleh karena itu untuk mencegahnya kerja sama harus dilakukan dengan tanpa batasan dan setiap warga masyarakat harus bisa menjadi bagian dari sistem ketahanan sosial. 

"Kami berharap jika ada kegiatan-kegiatan yang mencurigakan di lingkungan masyarakat, di lokasi wisata, jangan ragu untuk segera melapor kepada aparat keamanan atau kepada BNN. Dengan cara seperti itulah kita akan dapat melawan jaringan kejahatan narkoba dengan efektif," pesannya.

 

 

Berita Terkini