Guintoli percaya bahwa Martín tidak ingin menjadi pilihan kedua di Ducati.
"Ini adalah masalah ego, tapi kadang ego dan kepercayaan diri yang membuat perbedaan dalam cara berkendara," jelasnya.
Guintoli yakin bahwa Martín bisa membuat perbedaan di manapun dia berada.
"Dia berada di puncak permainannya sekarang. Dia telah banyak belajar selama bertahun-tahun dan kini menjadi paket lengkap," katanya.
Namun, keputusan Martín untuk pindah ke Aprilia tetap dianggap berisiko.
"Dia belum pernah menguji motor Aprilia, sementara Ducati GP24 adalah motor yang dominan," tambahnya.
Meski begitu, Guintoli optimis bahwa Martín bisa memenangkan balapan bersama Aprilia tahun depan.
"Tentu saja dia bisa," katanya.
Sebagai penutup, Hodgson menyatakan bahwa tahun depan akan menjadi momen penentuan bagi Aprilia.
"Kita akan melihat seberapa bagus Aprilia sebenarnya," katanya.
Hodgson menyoroti bahwa Aleix Espargaro dan Maverick Viñales belum konsisten menunjukkan performa luar biasa.
"Namun, dengan Martín, kita akan menemukan jawabannya, karena dia adalah pembalap sejati," tutupnya.
Dengan segala analisis dan spekulasi ini, keputusan Martín untuk bergabung dengan Aprilia tentu menjadi topik menarik yang akan terus dibicarakan hingga musim depan dimulai.
Akankah ia membawa Aprilia menuju kejayaan?
Hanya waktu yang akan menjawab.
(*)