TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca terungkapnya kasus narkoba internasional yang dikendalikan warga negara asing (WNA), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Bali mengajak masyarakat lebih proaktif dalam perang melawan narkotika
Mereka mendorong peran serta masyarakat untuk menyukseskan program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dari Badan Narkotika Nasional RI
Sebagaimana disampaikan penasihat ICMI Bali yang juga Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, DR. H. Dadang Hermawan, kepada Tribun Bali, pada Minggu 28 Juli 2024.
"Kami harap masyarakat terus membentengi anak-anak dengan akhlak dan perilaku masyarakat melalui pendidikan agama serta sentuhan kasih sayang keluarga untuk menghindari penyakit masyarakat seperti narkoba hingga judi online yang sudah sangat meresahkan," ujarnya.
Baca juga: 3 WNA Terlibat Dalam Pabrik Narkoba di Gianyar, Pemegang ITAS dan Visa Kunjungan
Pengurus ICMI Bali yang diketuai Hj. Ir. Farida Hanum Msi beserta akademisi menyampaikan keprihatinan terhadap Anggota DPD RI Perwakilan Bali Gede Ngurah Ambara, SH.
Ngurah Ambara yang tergabung dalam Komite I DPD RI memandang perlu untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan kelompok pakar dalam rangka Inventarisasi Materi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
"Aspirasi dari ICMI Bali dapat menjadi bahan kajian DPD RI. Kita semua miris terhadap ditemukannya beberapa pabrik narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya di beberapa kawasan pariwisata di Bali," bebernya.
Pihaknya berharap pihak - pihak aparat berwenang seperti Polda Bali, BNNP Bali, Bea Cukai dan pihak berwenang lainnya, tidak berhenti di sini, namun terus bergerak menelusuri indikasi-indikasi jaringan lainnya.
"Jika ditemukan indikasi keberadaan pabrik-pabrik lainnya yang kemungkinan masih beroperasi segera ditindak," pungkasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali