TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Irjen Pol Daniel Aditya resmi mengemban jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali usai dilantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Serah terima jabatan (Sertijab) antara Irjen Pol Daniel Adityajaya dengan Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, Kapolda Bali sebelumnya, berlangsung di Mabes Polri, Jakarta pada Senin 29 Juli 2024.
Sementara itu, sebelumnya Irjen Pol Daniel bertugas sebagai Kapolda Kalimantan Utara.
Tantangan baru bakal dihadapi Perwira Tinggi kelahiran Surakarta, 11 Juli 1969 itu saat bertugas di Bali ke depan.
Baca juga: Pasca Kebakaran The Amasya Villas, Polda Bali Amankan 1 Bungkus Kabel
Irjen Pol Daniel dihadapkan dengan isu keamanan Pulau Bali yang mulai berkurang, bahkan tren di media sosial belakangan muncul stigma Bali sudah tidak aman lagi.
Tak bisa ditampik, kinerja kepolisian disorot dibalik maraknya kejadian kriminalitas.
Dua era Kapolda Bali setelah Petrus Reinhard Golose, yakni dua putra Bali, Putu Jayan Danu Putra dan Ida Bagus Kade Putra Narendra dinilai tidak setegas Golose dalam memberantas kriminalitas, tren perbandingan ini pun juga kerap ditemui dalam kolom-kolom komentar warganet.
Lebih lagi tindak pidana yang dilakukan Warga Negara Asing (WNA) semakin marak, selain perilaku-perilaku turis asing yang menyimpang, yang miris adalah kejahatan internasional bisnis narkotika dilakukan di Pulau Dewata.
Baru-baru ini dua pabrik gelap narkotika terungkap beroperasi di Canggu, Badung dan Payangan, Gianyar.
Ini menjadi pukulan telak bagi kepolisian, mereka dengan bebas meracik dan mengedarkan barang haram perusak generasi bangsa itu.
Harapan baru tersemat di pundak Irjen Pol Daniel yang memiliki pengalaman di bidang Reserse untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polda Bali dan kembali meningkatkan keamanan Pulau Bali.
Harapan itu juga tersemat dibenak Pengamat Kriminal asal Bali, Prof Rai Setiabudhi.
Ia menyebut banyak kerawanan di Bali yang siap-siap menjadi atensi Irjen Pol Daniel.
"Pertama saya ucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada bapak Kapolda yang baru, Bapak Irjen Daniel, semoga dengan kedatangan beliau yang dipercayakan tugas di Bali, situasi ketertiban dan keamanan di Bali akan semakin membaik," ujar Prof Rai saat dihubungi Tribun Bali, pada Selasa 30 Juli 2024.
"Sebetulnya di Bali sangat banyak kerawanan yang mesti menjadi atensi, baik itu kerawanan di bidang sosial, yang meliputi antara lain, aksi-aksi kejahatan baik yang konvensional maupun yang dilakukan melalui teknologi informasi atau cyber crime," sambungnya.
Prof Rai menuturkan, bisnis gelap narkotika dan judi online layak menjadi perhatian khusus di mana pelakunya melibatkan warga negara Indonesia (WNI) dan WNA.
"Judi online tampaknya baik dari segi kualitas maupun kuantitas semakin meningkat, dan tidak hanya pelakunya dari WNI saja akan tetapi banyak yang dilakukan oleh WNA," tuturnya.
"Kerawanan kejahatan narkotika juga sangat memprihatinkan ada pabrik narkoba di Bali yang sesungguhnya wilayah Bali sangat kecil disertai dengan semakin meningkatnya pecandu dan korban maupun pengedar, sungguh sangat mengkhawatirkan bagaimana nanti generasi kita ke depan," jabar Prof Rai.
Di samping itu, Prof Rai juga menyoroti kerawanan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak dengan suhu politik yang semakin memanas juga layak diperhatikan Irjen Pol Daniel.
"Kerawanan di bidang politik menjelang Pilkada, situasi politik sudah semakin memanas, itu juga perlu perhatian," bebernya.
Prof Rai juga menyebut peningkatan kasus HIV/AIDS dan kejadian-kejadian lainnya yang berkaitan dengan kekerasan seksual terutama terhadap anak di bawah umur, perlu program yang lebih progresif dari institusi Polda Bali untuk mengatasinya secara cepat dan tepat.
Pun kerawanan terhadap radikalisme maupun terorisme juga harus selalu diwaspadai agar Polda Bali tidak sampai lengah terhadap hal itu.
Dan yang tidak kalah penting lagi, Polda Bali harus tegas terhadap kerawanan ulah orang asing yang berwisata di Bali sering kali berperilaku seenaknya dan bahkan melakukan kejahatan.
"Hal ini benar-benar harus mendapat perhatian serius dengan pengawasan yang ketat serta menindak tegas pelakunya jangan sampai nanti masyarakat yang turun main hakim sendiri," jelasnya.
"Semua ini perlu tindakan tegas dari Kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya," imbuh dia.
Kerawanan lainnya yang menjadi pekerjaan rumah Irjen Pol Daniel adalah masalah lalu lintas, karena kemacetan di Bali terutama di Denpasar, Kuta dan kota tetangga lainnya sudah di luar batas toleransi waktu.
"Pengguna jalan banyak yang tidak sabar yang akhirnya saling terobos tidak beretika, tidak mengenal sopan santun berlalu lintas dan sangat tidak disiplin, oleh karena itu program menugaskan atau menurunkan ke jalan semua polisi pagi-pagi tugas mengatur lalu lintas sangat perlu diteruskan," pungkasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali