TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – RSUP Prof Ngoerah Bali menerima dan merawat tiga korban, dari tragedi kebakaran kapal tanker di perairan Candidasa, Karangasem, Bali.
Disebutkan bahwa kapal tanker tersebut memuat BBM menuju Sumbawa. Saat dikonfirmasi, Dewa Ketut Kresna selaku Manager Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah Bali, mengatakan ketiga korban masuk ke Burn Unit RSUP Prof Ngoerah Bali pada Rabu 7 Agustua 2024 pukul 10.20 Wita.
“RSUP Prof Ngoerah Bali hanya merawat tiga korban saja. Masuk pada Rabu 7 Agustus 2024 pukul 10.20 Wita,” jelasnya pada, Rabu 7 Agustus 2024.
Baca juga: Bentuk KMPB Minimalisir Resiko & Dampaknya, IDEP & Instansi Terkait Simulasi Penanggulangan Bencana
Baca juga: SUAMI Terancam Hukuman Mati,Istri Pelaku Pembunuhan Mangku Tawan di Kintamani Beri Pesan ini
Adapun data ketiga korban tersebut, diantaranya :
1. Muhamad Saiful laki-laki berusia 44 tahun, mengalami luka bakar 48 persen dan kini sedang mendapatkan perawatan suspensi trauma inhalasi dan dirawat di Burn Unit RSUP Prof Ngoerah Bali.
2. Fadli laki-laki berusia 32 tahun, mengalami luka bakar dan kini sedang diberikan perawatan trauma inhalasi lalu dirawat di Burn Unit RSUP Prof Ngoerah Bali Perawatan luka bakar.
3. Edwin Pratama laki-laki berusia 39 tahun, mengalami lula bakar 39,5 persen dan kini sedang mendapatkan perawatan suspensi trauma inhalasi. Edwin kini masih di IGD untuk mendapatkan penanganan.
Sebelumnya, sebuah kapal tanker yang memuat bahan bakar minyak (BBM), terbakar di dekat Pulau Tepekong di Perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Rabu (7/8/2024).
Akibat kebakaran di kapal tanker tersebut, sebanyak 5 ABK (anak buah kapal) meninggal dunia. Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana menjelaskan, kejadian kebakaran kapal tanker itu terjadi pukul 03.00 Wita.
Bermula sekitar Pukul 01.18 Wita, kapal tanker tersebut mengangkut BBM menuju Sumbawa, NTB Saat kapal berada di seputaran perairan Candidasa, tiba-tiba seorang kru kapal tanker, Rizky Wulandari (27) mendengar suara ledakan di bagian mes kru kapal tanker.
Lalu saksi (Rizky Wulandari), menuju ke anjungan kapal dan melihat banyak ABK mengalami luka bakar. "Lalu saksi sempat menyebut terjadi ledakan kedua, dan terjadi kebakaran di kamar mesin kapal," ungkap Sukadana.
(*)