Pilkada Bali 2024

Pengamat Nilai Kans PDI Perjuangan Sapu Bersih di Bali Masih Tinggi, Singgung Suyasa dan Adi Arnawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr I Nyoman Subanda, ditemui Rabu (21/12)

“Jika Kembang all out, bisa saja akan berbalik dan Kembang Ipat menang,” katanya.

Kemudian untuk Tabanan menurutnya, lawan PDI Perjuangan tidak terlalu kuat.

Menurutnya, PDI Perjuangan hanya bisa kalah jika pentolan-pentolan PDI Perjuangan membelot.

Dan jika Sanjaya - Dirga duet di Tabanan, menurutnya kemenangan akan lebih mudah diraih.

Begitu juga untuk Bangli yang kemungkinan besar PDI Perjuangan akan menang.

Apalagi yang akan diusung adalah incumbent, meskipun tidak terlalu maju, namun ada beberapa infrastruktur yang sudah dibangun.

“Lawan tidak ada muncul, bisa dikatakan stagnan, biasa saja, apalagi PDI Perjuangan menguasai di sana,” katanya.

Menurutnya PDI Perjuangan kemungkinan bisa dikalahkan jika ada lawan yang kuat di wilayah Kintamani.

Namun karena tak ada lawan kuat yang muncul, kemungkinan besar PDI Perjuangan akan menang.

Kondisi ini juga menurutnya serupa dengan Gianyar.

Hanya saja, di Gianyar pengaruh puri masih kuat khususnya Puri Ubud.

PDI Perjuangan akan semakin kuat jika mengadopsi unsur puri ini, dan dengan adanya wakil dari Puri Gianyar, kemenangan juga diprediksi jatuh pada PDI Perjuangan.

Selain itu, PDI Perjuangan juga harus mampu memegang kawasan Ubud, Sukawati dan daerah asal incumbent yakni Mahayastra.

Menurut Subanda, yang saat ini cukup sulit malah Buleleng.

Hal ini dikarenakan calon yang kemungkinan diusung yakni Sutjidra dan Gede Supriatna yang menurutnya elektabilitasnya tidak terlalu tinggi.

Halaman
1234

Berita Terkini