Berdasarkan pemaparan dari Perusahaan Korea itu, lanjut Parwata, sangat penting adanya edukasi dari awal. Yaitu dari sampah rumah tangga, hotel, vila industri, UMKM. Semua itu akan dibuatkan regulasi sehingga penanganan sampah ini menjadi multiplayer efek ekonomi.
"Terakhir , ujungnya yang memang harus dibakar baru kita bakar. Tidak ujug-ujug semua dibakar padahal memiliki nikai ekonomi," jelasnya.
Jikapun ada residu yang harus dibakar, ujarnya, nilai ekonominya juga harus dicari. "Selain clean and clear, harapan kita di Badung ini sampah bernilai ekonomi bagi masyarakat," imbuhnya. (*)