Australia saat ini berada di posisi ke-24 ranking FIFA, sedangkan Indonesia duduk di posisi ke-131.
"Pertandingan besok tidak akan mudah bagi kami karena Australia berada di posisi ke-24 ranking FIFA, sedangkan kami di posisi ke-134," kata Shin Tae-yong. "Jadi ini akan menjadi laga yang sulit bagi kami," tambahnya.
Namun, meskipun dihadapkan pada tantangan berat, Shin Tae-yong menegaskan bahwa timnas Indonesia tidak akan menyerah.
Pelatih asal Korea Selatan ini percaya bahwa Jay Idzes dan kawan-kawan bisa meladeni permainan Australia.
"Bagaimana pun caranya, mereka akan menjadikan laga kandang ini sebagai pertandingan yang baik melawan Australia besok," tegasnya.
Timnas Indonesia dipastikan akan tampil dengan kepercayaan diri tinggi saat melawan Australia.
Modal positif yang diperoleh saat menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 di pertandingan sebelumnya, menjadi suntikan moral bagi para pemain.
Selain itu, dukungan puluhan ribu suporter yang akan memadati Stadion Gelora Bung Karno juga diharapkan menjadi pelecut semangat para pemain.
Diperkirakan sekitar 65 ribu suporter akan hadir dan memberikan dukungan penuh, yang tentunya akan memberikan tekanan tambahan bagi tim tamu, Australia.
Dukungan suporter yang fanatik ini juga menjadi salah satu senjata andalan bagi Timnas Indonesia.
Teror dari tribun penonton diharapkan bisa mengganggu konsentrasi pemain Australia dan memberikan keuntungan bagi tuan rumah.
Namun, pemain Australia, Alessandro Circati, mengaku tidak gentar dengan atmosfer di Stadion Gelora Bung Karno.
Circati justru menyatakan bahwa situasi ini akan semakin memotivasi timnya untuk bermain lebih baik dan membuktikan kemampuan mereka di hadapan ribuan pendukung lawan.
Jika melihat sejarah pertemuan antara Indonesia dan Australia, Australia memang memiliki catatan yang lebih superior.
Dari 18 pertemuan sebelumnya, Australia memenangkan 13 di antaranya, sementara Indonesia hanya berhasil menang sekali.