TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Badung membentuk satuan khusus di destinasi wisata bernama Satpol PP Pariwisata. Namun setahun berlalu sejak dibentuk tahun 2023, satuan ini belum maksimal.
Ini karena jumlah personelnya yang tergolong masih sedikit yakni 40 orang. Selain itu sarana dan prasarananya juga sangat minim dengan kawasan pariwisata di Badung yang sangat luas.
Kepala Satpol PP Badung, Igak Suryanegara menyadari ada kekurangan saat Satpol PP Pariwisata dibentuk. Namun sampai saat ini, belum ada pembahasan lagi. "Masih berjalan. Namun untuk sarana dan prasarana memang terbatas," ujarnya, Senin (16/9).
Baca juga: WAJIB Pilah Sampah! Jika Tidak Maka Tak Diangkut, Mulai 1 Oktober, Pemkot Siapkan 10.000 Tas
Baca juga: TEGA! Gus Mang Bobol e-Banking Desak Trisna, Teman Kosnya Hingga Rp 70 Juta, Sisakan Cuma Rp5 Juta
Ia menyontohkan kekurangan sarana prasarana. Untuk sepeda motor patroli yang mestinya dibutuhkan 12 unit, namun baru tiga ada unit. "Kami butuh sepeda motor bukan mobil," kata dia.
"Ini untuk menghindari crowded di jalur macet. Jadi untuk menjalankan secara maksimal Satpol PP Pariwisata ini adalah kendalam orang dan sarana dan prasarana," demikian sambungnya.
Ia mengaku beberapa kali mengajukan pengadaan kendaraan, namun belum juga bisa direalisasikan. Tiga motor yang ada didapat dari dana CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan yang bersumber dari BPD Bali.
Ia berharap bisa membeli motor operasional untuk anggota Satpol PP Pariwisata tahun depan. "Rencananya akan dapat di tahun 2025 nanti mudah-mudahan tidak tereliminasi lagi," paparnya.
Suryanegara mengungkapkan untuk saat ini ada 40 personel Satpol PP Pariwisata. Diakui setiap kecamatan ditempatkan delapan orang yakni di Kecamatan Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan.
Sementara sisanya ditugaskan di markas. Penempatan anggota diprioritaskan di kawasan pantai. "Semua kecamatan ada, termasuk induk. Rutin begitu karena bentangan pantai cukup luas yakni dari Tanjung Benoa hingga Cemagi," paparnya. (gus)