Wakil Menteri Berdarah Bali

Luh Puspa Ungkap Keinginannya Setelah Dilantik Jadi Wakil Menteri, Pulang ke Buleleng Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Luh Puspa saat melakukan persembahyangan, diketahui Ni Luh Pupsa saat ini menjadi Wakil Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo Gibran.

"Aku cuma berdiri di jalan itu jalan terus nggak berbalik di aku, di belokan saat terakhir aku lihat punggung dia, aku ngerti apa yang terjadi tapi aku ngga nangis," tegasnya.

Ia masih tetap beraktivitas seperti biasa.

Hingga saat malam, di saat itu juga dirinya merasa sangat sakit dan menangis sejadi-jadinya.

"Aku feel so hurt, aku nangis, aku janji tidak akan memikirkan dia, ngga akan nangis, keep strong. Nenek dan kakekku sangat keras, loh jangan cengen jadi orang, mereka tidak mau mengajarkan aku jadi orang cengeng," tuturnya.

Bercita-cita jadi orang besar

Keinginan untuk jadi orang besar membuat Ni Luh Puspa untuk berusaha tetap sekolah.

Dalam pengakuannya, Ni Luh Puspa harus membantu mencari uang sembari sekolah.

Lantaran sang ayah memiliki masalah finansial dan harus menghidupi kedua adiknya.

Di ingatan Ni Luh Puspa, pekerjaan pertama di bidang garmen di Bali tepatnya di Kuta.

"Gaji pertama kali Rp500 Ribu, ini aku tabung sebagian, dan tinggal di Mess," ujarnya.

Terus akhirnya Ni Luh Puspa balik ke kampung dan bekerja sebagai sales sepatu.

Dan pernah juga bekerja di hotel hingga akhirnya bisa melanjutkan kuliah di usia 24 tahun.

"Aku saat masuk kuliah sempat ragu karena umur sudah segini, tapi orang dekat tetap memberikan dukungan,"tegasnya.

Perjuangannya membuahkan hasil. Ia sukses dikenal masyarakat lewat program Ni Luh yang ia pegang. 

Dan kini mendapat kepercayaan menjadi wakil menteri. (*)

Berita Terkini