Berita Denpasar

Anggota DPRD Denpasar Berharap Tak Ada Perubahan Kurikulum, Khawatir Beban Guru Bertambah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD Denpasar, Yonathan Andre Baskoro - Anggota DPRD Denpasar Berharap Tak Ada Perubahan Kurikulum, Khawatir Beban Guru Bertambah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seperti sudah menjadi tradisi, setiap ganti pemimpin akan ada pergantian kebijakan, termasuk juga dalam dunia pendidikan. 

Salah satunya terkait dengan pergantian kurikulum yang sering dilakukan setiap pergantian Menteri Pendidikan.

Dan terkait hal itu, Anggota Komisi I DPRD Denpasar, Yonathan Andre Baskoro pun berharap dengan adanya menteri baru, kurikulum tak berubah lagi. 

“Untuk pemerintah pusat, jangan ada perubahan kurikulum lagi dari pusat,” kata mantan pengacara Brigadir J ini.

Baca juga: Seribu Siswa di Klungkung Ikuti Festival Olahraga Pendidikan Kemenpora 2024

Karena menurutnya, jika ada kurikulum baru, maka ini akan menyusahkan dan membingungkan guru. 

Apalagi dalam proses pembelajaran, guru tak hanya dituntut membelajarkan dalam bidang akademis, namun juga karakter. 

“Sehingga kasih sayang dibutuhkan. Ketika bebankan administrasi besar, maka pendidikan anak secara formal maupun karakter tidak akan bisa fokus,” paparnya.

Selain itu, terkait pendidikan di Denpasar, dirinya juga menekankan agar pendidikan karakter semakin ditekankan di sekolah. 

Dimulai dari tingkat PAUD, pendidikan karakter ini sudah diajarkan sehingga siswa berkarakter. 

Apalagi saat PAUD ini merupakan golden moment atau golden age bagi anak tersebut, sehingga karakter tidak luntur karena adanya kemajuan teknologi. 

Ia juga menyoroti karakter siswa yang saat ini semakin terdegradasi.

“Dulu saat lewat guru selalu bilang permisi, cium tangan saat lewat yang lebih tua. Tetapi hari ini guru dipanggil bro, sedih betul kita melihatnya,” paparnya.

Oleh karena itu, menurutnya pendidikan karakter sangat penting dan pemerintah harus hadir bersama sekolah dan juga orang tua siswa. 

“Orang tua juga mengawasi bersama guru di sekolah. Kalau semua diserahkan ke sekolah, tidak efektif, karena waktu lebih banyak di rumah. Keberimbangan harus dijaga,” paparnya. (sup)

Sinergi Awasi Perundungan

Halaman
12

Berita Terkini