TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui Bidang Keswan-Kesmavet terus menggencarkan proses vaksinasi rabies untuk hewan penular rabies (HPR) di Gumi Makepung. Hingga saat ini, tercatat vaksinasi yang dilakukan sudah menyeluruh dan secara angka sudah di 69 persen dari total estimasi populasi. Sementara angka kasus HPR positif rabies di Jembrana, Bali, jauh menurun dibanding tahun sebelumnya.
Menurut data yang berhasil diperoleh, tercatat sudah ada sebanyak 29.862 ekor HPR yang divaksin. Jumlah tersebut sudah mencakup 68,95 persen dari total populasi HPR di Jembrana dengan estimasi mencapai 41.124 ekor. Jumlah tersebut merupakan cakupan Vaksinasi massal dan juga emergency (ketika ditemukan kasus).
"Cakupan vaksinasi saat ini sudah hampir 70 persen dari estimasi populasi. Kita terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk menekan jumlah kasus bertambah kedepannya," kata Plt Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi.
Dia melanjutkan, untuk segera memenuhi target cakupan vaksinasi, pihaknya menerjunkan seluruh tim vaksinator untuk menggelar vaksinasi rabies massal dan juga emergency. Seluruh masyarakat Jembrana diharapkan untuk berpartisipasi secara maksimal dalam upaya ini. Namun begitu, petugas merasa telah maksimal melakukan vaksinasi namun secara angka belum menyentuh 70-80 persen.
Dia menduga, total estimasi populasi yang tercatat saat ini justru tak sebanding dengan jumlah populasi di lapangan. Sehingga rencananya bakal melakukan evaluasi terhadap estimasi populasi HPR di Jembrana ini.
"Vaksinasi rabies ini gratis, dan ini merupakan upaya penting untuk memutus mata rantai penularan rabies," tegas Kasthama.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kemungkinan melihat tingkah laku HPR mencurigakan agar segera melaporkan ke petugas terdekat, misalnya Tim Siaga Rabies (Tisira) di Desa. Mereka akan melakukan tindaklanjuti sesuai SOP.
"Jika memang nantinya ada yang mencurigakan seperti menyerang seseorang kemudian sembunyi di tempat gelap itu bisa dilaporkan agar segera ditangani," tandasnya.
Untuk diketahui, Desember 2024 ini sedikitnya ada 47 kasus positif rabies yang tercatat di Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana. Jumlah ini justru menurun jauh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 75 kasus. Diharapkan, dengan pencegahan serta edukasi ke masyarakat dapat semakin menekan munculnya kasus di tahun depan. (*)