Travel

ANCAMAN DBD di Bali Bagi Warga Lokal & Kedatangan Wisman, Australia Sudah Beri Warning Warganya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, membeberkan data kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bali sejak Januari sampai per 30 November 2024. Tercatat sebanyak 14.881 kasus dengan 16 kematian. 

 

Ilustrasi kegiatan di Bandara oleh Kemenpar. (Istimewa)

 

Australia Warning DBD di Bali 

Melalui laman news.com.au Pemerintah Australia mengimbau masyarakatnya, untuk waspada terhadap wabah demam berdarah dengue (DBD) di Bali selama musim hujan.

Laporan tersebut menyebutkan sebagian besar wilayah Australia, tidak memiliki nyamuk yang dapat menyebarkan virus dengue, namun kasus DBD telah tercatat pada warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk Bali.

Peringatan tersebut muncul setelah negara bagian Queensland melaporkan 29 kasus DBD bulan lalu, sementara Australia Selatan dan Victoria juga mencatat peningkatan kasus pada orang yang kembali dari Indonesia. Di Victoria, tercatat 12 kasus yang diperoleh di luar negeri pada November 2024.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, memastikan bahwa kondisi Bali tetap aman bagi wisatawan.

Ia menekankan, bahwa Pemprov Bali telah melakukan berbagai upaya penanggulangan DBD dan menjaga kepercayaan wisatawan, termasuk dari Australia.

"Pemprov sih sudah koordinasi ya, memang ini karena pancaroba saja. Puncaknya kemarin antara April-Mei. Kalau sekarang tidak begitu banyak," kata Tjok Bagus, Rabu 11 Desember 2024. 

Ia juga mengimbau kepada seluruh pengelola objek wisata di Bali, untuk menyampaikan informasi terkini kepada mitra mereka di luar negeri mengenai kondisi kesehatan dan langkah penanganan yang telah dilakukan oleh pemerintah.

"Ada karena perubahan udara awal ini, tentu kita mengimbau seluruh pengelola obyek wisata mengimbau kepada partnernya di luar negeri untuk menyampaikan ini loh kondisi Bali. Karena kita di luar negeri kan ini cuaca loh sekarang, udah dingin, ini anak-anak lagi sakit, apa yang ada harus diatasi," jelasnya.

Menurut Tjok Bagus, hubungan erat antara Bali dan Australia membuat wisatawan dari negara tersebut memahami situasi di Bali. Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan Australia terus meningkat, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap Bali sebagai destinasi wisata.

"Saya yakin, Australia tahu betul kondisi kita di Bali. Saya yakin tahu betul lah, karena Bali sebagai second home-nya Australia. Wisatawan Australia tetap nomor satu, bahkan meningkat terus. Sampai satu juta lebih, bahkan lebih dari tahun 2019," katanya.

Ketika ditanya mengenai keamanan Bali untuk wisatawan, Tjok Bagus menegaskan Bali aman dikunjungi. “Aman, masih aman,” tegasnya. (*)

 

Berita Terkini