Dikerjakan Secara Estafet, Bale Pesandekan di Mengwi Badung Roboh Saat Proses Pasang Genteng
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Proyek pengerjaan bale pesandekan yang roboh di TPS Organik desa Mengwi sepertinya perlu dipertanyakan kualitasnya.
Mengingat bangunan yang belum rampung 100 persen itu sudah ambruk.
Bahkan robohnya bangunan stil Bali itu pun saat pekerja masih melakukan pemasangan genteng.
Baca juga: Pagar Roboh hingga Pohon Menimpa Rumah, Sejumlah Bencana Dampak Cuaca Buruk Terjadi di Jembrana
Besar dugaan bangunan itu secara cepat-cepat dirakit agar bisa dilakukan pemelaspasan atau diupacarai.
Dari informasi yang digali, ternyata pengerjaan baru dilakukan pada Minggu, 21 Desember 2024 lalu.
Untuk tahap awal, dilaksanakan pendirian tiang dan pementang bangunan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kori Agung Pura Dalem Mpu Aji Penatih Denpasar Roboh, Timpa Pelinggih
Setelah itu, pada Senin, 23 Desember 2024 mulai dilaksanakan pemasangan lambang dan usuk bangunan.
"Jadi belum selesai 100 persen bangunan yang roboh itu," ujar salah satu masyarakat Mengwi yang dikonfirmasi Rabu 25 Desember 2024.
Lebih lanjut dijelaskan kemarin atau pada Selasa, 24 Desember 2024 sekitar pukul 06.00 Wita mulai dilaksanakan pemasangan lambersering, sanggah wang dan reng genteng secara estafet.
Baca juga: Hujan Deras di Karangasem Bali, 2 Tiang Listrik Roboh di Jalur Sibetan, Listrik Padam
Dalam pengerjaan pun memakai buruh bangunan sebanyak 19 orang.
"Jadi buruh ini pengerjaannya dibagi menjadi dua, ada yang melakukan pemasangan genteng dan reng," bebernya sembari mengatakan pengerjaan dilakukan bergilir.
Saat pemasangan genteng sisi Barat selesai, grup pekerja yang melaksanakan pemasangan genteng istirahat, yang memasang reng tetap kerja.
Baca juga: Bangunan Meru, Tiang Listrik, hingga Pohon di Klungkung Roboh Diterpa Angin Beliung
Namun sekitar pukul 10.00 wita, pada saat pekerja melaksanakan pemasangan genteng tiba-tiba bangunan tersebut ambruk.
Pekerja yang bekerja di bawah dan beberapa pekerja yang melaksanakan pemasangan genteng pun ikut terkena.
"Ada yang jadi korban luka-luka. Tapi untuk tindak lanjut bagaimana proyek itu saya kurang tau," imbuhnya.
Seperti diketahui, bangunan proyek bale pesandekan yang berlokasi di TPS Organik desa Mengwi roboh pada Selasa 24 Desember 2024 kemarin.
Mirisnya lagi, robohnya bangunan bale pesandekan itu saat hendak ingin diplaspas atau diupacarai secara agama hindu.
Proyek tersebut berada di Banjar Pengiasan, Desa Mengwi.
Secara keseluruhan, proyek pembangunan ini mencakup jembatan, gudang pupuk, penyosohan beras, bale pesandekan, hingga TPS organik.
Pembangunannya menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) 2024 dari Pemkab Badung dengan total nilainya Rp11.800.000.000.
Dari semua anggaran dan proyek itu, hanya Bale Pesandekan dengan luas bangunan 3,5 meter x 14 meter yang roboh.
Perbekel Desa Mengwi, I Nyoman Suwarjana saat dikonfirmasi mengakui jika bangunan tersebut belum di-plaspas sudah roboh.
Dari informasi yang beredar menurutnya, anggaran bangunan tersebut kurang lebih Rp360 juta.
"Kita memang mendapat BKK Rp11,8 Miliar, namun itu untuk beberapa pekerjaan. Untuk bale pesandekan yang roboh anggarannya kurang lebih Rp360 juta," ujarnya saat dikonfirmasi. (*)
Berita lainnya di Bale Roboh