Berita Bali

Komisi 2 DPRD Bali Akan Panggil PT. BTID, Parta Pertanyakan Perubahan Nama Pantai Serangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampilan Google Mapas Jalan Kura-kura Bali dan Pantai Kura-kura Bali - Komisi 2 DPRD Bali Akan Panggil PT. BTID, Parta Pertanyakan Perubahan Nama Pantai Serangan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura di Google Maps dipertanyakan Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta. 

Melalui akun facebooknya @nyomanparta, ia mempertanyakan mengapa terjadi perubahan nama pantai ke PT. Bali Turtle Island Development (BTID). 

“YTH PT BTID kenapa Anda rubah nama Pantai Serangan menjadi bernama pantai Kura Kura? Pantai harus tetap menjadi wilayah publik. Dapat gambar ini dari warga Serangan ternyata nama pantai Serangan sdh berubah jadi pantai Kura Kura. Dulu jaman ORBA yg direklammasi adalah Pulau dan Pantai Serangan kenapa setelah investor masuk jadi berubah nama menjadi Pantai Kura Kura”

“Menurut sy apapun alasannya investasi yg masuk tidak boleh merubah nama pantai, selanjutnnya apapum alasannya Pantai tidak boleh jadi wilayah privat, sy mendengar masyarakat umum masuk kekawasan KEK Kura kura itu dilarang”

Baca juga: Dinas Damkar Denpasar akan Bangun Pos di Serangan dan Tambah Armada di Tahun 2025

“Pemerintah Provinsi dan Kodya Denpasar harusnnya sikapi hal ini”

“NB secara khusus sy bertanya lewat kesempatan ini kepada Mantan Gubenur Bali Made Mangku Pastika apakah ketika Bapak memberikan persetujuan Amdal th 2012 atas permohonan diajukan oleh pihak PT BTID pada th 2011 nama pantai serangan masih tetap bernama pantai serangan? atau sdh berubah?” 

Ketika dikonfirmasi, Parta meminta agar jajaran Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar serta DPRD Bali harus sikapi persoalan ini. 

“Pemprov, Pemkot dan DPRD harus tetap sikapi ini. Saya akan bersurat menemui mereka minta penjelasan datang ke lokasi untuk mendapatkan penjelasan,” jelas Parta Senin 27 Januari 2025.  

Menurutnya, nama Pantai Serangan harus tetap dengan nama Pantai Serangan sebab terdapat sejarahnya. Pantai memiliki identitasnya sehingga menurutnya tak boleh diubah hanya karena investor masuk. 

“Kalau seluruh investor boleh mengubah nama pantai habis lah pantai Bali. Nama pantai bukan sekadar ejaan huruf tetapi pantai berkaitan dengan sejarah dari tempat itu, kadang ada sejarah yang berkaitan dengan perjalanan spiritual leluhur, Bali ada juga berkaitan dengan nama sebuah desa. Dulu sebelum direklamasi khan namannya Pantai Serangan,” imbuhnya. 

Sementara itu salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan ke Nyoman Parta bahwa ia sudah tidak bisa mencari ikan di Pantai Serangan. 

Menurut warga itu, warna pasir Pantai Serangan saat ini tak seindah dulu. 

“Pak Man tempat saya cari nener, udang, ikan tawar sama klejat dan tempat penyu bertelur naik ke atas sekarang sudah gak ada Pak Man. Pasir pantainya kuning keemasan dan mengkilap lautnya lebih bagus dari Sanur, sudah sudah gak ada Pak Man,” ucap warga ke Nyoman Parta. 

Selain itu, warga juga mengeluhkan ada tembok di kawasan laut Serangan dan pantai dikeruk sehingga pantai berbentuk seperti Danau. 

“Sebelah timur Pulau Serangan itu semua pantai dari utara sama selatan bentuk lurus terus belok paling selatan ke Tunggak Tiying itu pantai juga dan di sebelah barat pulau Serangan utara Pura Sakenan itu juga pantai Pak Man, sekarang semua sudah gak ada ditembokin lautnya sekarang Pak Man dan diuruk, jadi lautnya kayak danau,” tutupnya. 

Halaman
123

Berita Terkini