Hari Arak Bali

PASTIKAN DIBABAT! Bukan Budaya Bali, Ini Langkah Wayan Koster Setelah Dilantik Jadi Gubernur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUBERNUR BALI TERPILIH - Gubernur Bali terpilih, I Wayan Koster menegaskan akan memberantas produsen dan praktek jual beli arak gula di Bali. Dirinya menilai arak gula tak hanya membahayakan kesehatan namun, juga mendegradasi citra arak Bali.

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sosok Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster memberikan pernyataan tegas jelang pelantikan dirinya awal Februari mendatang, 

Setelah dilantik menjadi Gubernur, Koster memastikan akan menindak tegas produsen arak gula.

Tak hanya itu, Koster juga akan melakukan penindakan terhadap praktik jual beli arak gula di Bali.

Baca juga: 9 Warga Banjar Angkling Gianyar Terancam Hukuman Mati, Berawal Unggahan Berbau SARA

Seperti diketahui, Koster akan dilantik sebagai Gubernur Bali periode 2025-2030 pada 6 Februari 2025.

Penegasan itu disampaikan Koster pada acara peringatan Hari Arak Bali ke-3 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Rabu (29/1/2025) malam.

Dirinya menilai, arak gula yang berkembang saat ini telah mendegradasi citra arak Bali yang telah diproduksi secara turun temurun.

Baca juga: SELAMAT JALAN Elon, Kecelakaan Sehari Sebelum Menikah, Tangis Ayu Pecah, Souvenir Dibagi ke Pelayat

Selain itu, Koster menyebut arak gula masuk kategori minuman yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Banyak sekali produk arak gula yang dibawa ke Jawa. Berjerigen-jerigen.

Mereka mengatakan kalau itu arak Bali.

Namun 5 hari kemudian sudah basi dan bila dikonsumsi akan sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Koster dihadapan ratusan anggota Asosiasi Tresnaning Arak Bali dan Berem, 

Menurut Koster, arak gula itu sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung etanol dan zat kimia lainnya.

"Ini sangat berbahaya. Dan yang paling utama adalah arak gula itu tidak sesuai dengan budaya Bali," tegas Ketua DPD PDIP Bali itu.

Proses produksi arak gula tidak sama dengan proses pembuatan arak Bali yang diproduksi secara tradisional, alamiah dengan berkualitas tinggi. 

Arak Bali berasal dari pohon lontar, pohon kelapa dan pohon enau.

Sementara arak gula dibuat dari campuran air, gula, difermentasi secara tidak higienis.

 "Bagaimana mungkin ada arak yang dicampur dengan air dan gula, difermentasi dan sangat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi.

Karena diproduksi di Bali, maka orang mengira kalau itu adalah arak Bali," tegasnya. 

Untuk itu, setelah dilantik, Koster akan langsung melakukan penindakan tegas berupa penutupan, penyitaan, produksi dan lalulintas jual beli arak gula. 

Dan pada saat yang sama, pihaknya akan melibatkan semua stakeholder terkait lainnya untuk terus meningkatkan kualitas arak Bali yang sesungguhnya, terutama dari sisi kemasan, promosi dan pemasaran.

Sebab hal ini sempat jeda kurang lebih 1 tahun ketika dirinya tidak menjabat sebagai Gubernur Bali.

Untuk itu setelah lantik, Koster akan langsung bekerja untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan pemasaran arak Bali hingga mendunia.

Sebab, bila pasar arak Bali meningkat maka produksi juga harus meningkat. 

Untuk arak Bali hanya berasal dari tiga sumber yakni lontar, enau, dan kelapa.

Budidaya tanaman ini akan dilakukan, sebab untuk enau dan lontar butuh waktu yang sangat panjang. Dan yang paling mudah adalah kelapa. (*)

Berita Terkini