Berita Denpasar

56 Investor Berminat Kelola TPST yang Ditutup di Denpasar, Ada Tawaran Insenerator

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, membuka secara resmi Rembuk Stunting Kota Denpasar Tahun 2025 yang diglar di Gedung Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar pada Kamis (13/3). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN), Kota Denpasar menjadi salah satu daerah yang mendapat PSN untuk pengelolaan sampah.

Terkait pengelolaan sampah ini, Pemkot Denpasar akan mengoperasikan kembali Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang sempat ditutup.

Baca juga: PESAN HARU Aipda AES Untuk Istri Tersayang, Heboh Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung Badung

Untuk saat ini sedang digelar market sounding untuk pengelolaan TPST tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai, Senin, 17 Maret 2025.

Baca juga: SAPU BERSIH Ormas Premanisme di Bali, Identitas Pelapor Dirahasiakan, Polisi yang Terlibat Dipecat!

“Sekarang 3 TPST yang kita tutup dalam proses market sounding. Mudah-mudahan ada tiga investor yang mampu sehingga bisa mengurangi jumlah sampah,” paparnya.

 

Jaya Negara mengatakan saat ini ada 56 peserta yang tertarik untuk mengelola TPST.

 

Tawaran pengelolaan pun beragam mulai dari Refuse Derived Fuel (RDF) hingga penggunaan insenerator.

 

“Terutama untuk dua TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Tahura. Harapannya bisa menggunakan insenerator agar tidak terulang lagi masalah bau. Kami perhatikan juga keluhan dari masyarakat,” paparnya.

 

Selain itu, saat ini pihaknya menggencarkan pengelolaan sampah berbasis sumber.

 

Denpasar telah memiliki 24 TPST dan satu Pusat Daur Ulang (PDU) yang menghasilkan pelet, batako dan kompos.

Halaman
12

Berita Terkini