TRIBUN-BALI.COM - Tragedi kecelakaan lalu lintas terjadi, di tengah antrean arus mudik Lebaran 2025 menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis 27 Maret 2025 dini hari.
Kecelakaan beruntun tersebut, melibatkan empat kendaraan. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan dan kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi di Kilometer 123-124 tepatnya di Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya sekitar pukul 04.00 WITA.
Kecelakaan melibatkan kendaraan mikro bus DK 7717 GB, mobil pribadi D 1749 WQ, mobil DK 1915 WH serta mobil hitam DK 1363 IY.
Baca juga: TEWAS! Warga Gilimanuk Bali Tersambar Petir saat Memancing, Alami Luka Bakar di Tubuhnya
Baca juga: KILAT! Hanya 3 Hari STT Suralaga Wangaya Kelod Garap Ogoh-ogoh Ulang Usai Kena Musibah Kebakaran!
Bermula saat kendaraan mikrobus yang dikemudikan AS (21) yang berasal dari Jember, bergerak dari arah timur menuju barat (Denpasar menuju Gilimanuk).
Setibanya di TKP pada dini hari, dengan kondisi gelap tanpa lampu penerangan jalan dan arus mudik padat, sopir mikro bus justru tak memerhatikan kendaraan di depannya.
Akhirnya, mikro bus menabrak kendaraan di depannya serta dilanjutkan ke 2 kendaraan lain di depannya.
Empat kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut. Rata-rata mobil yang terlibat mengalami kerusakan pada bagian depan maupun belakang. Kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
"Kecelakaan beruntun. Ada empat kendaraan yang terlibat," kata Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, Kamis 27 Maret 2025.
Dia melanjutkan, penyebab kecelakaan beruntun tersebut ditengarai karena sopir mikro bus atau yang menabrak paling awal tidak fokus. Apalagi saat kejadian arus mudik sedang padat sehingga mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Dia mengimbau kepada seluruh pengendara agar tetap waspada, dan hati-hati mengingat saat ini sedang berlangsung arus mudik 2025.
Yang mana mobilitas kendaraan di jalur menuju Pelabuhan Gilimanuk, meningkat secara signifikan."Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material saja," tandasnya. (*)