Berita Badung

TAHAP Pertama Digelar di 62 Banjar, Bimbel Gratis Berbasis Banjar di Badung Segera Diluncurkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSIALISASI – Kepala Disdikpora I Gusti Made Dwipayana (tengah) saat memimpin sosialisasi terkait bimbingan belajar berbasis banjar yang dilaksanakan di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada Selasa (6/5).

TRIBUN-BALI.COM  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung sergera meluncurkan program bimbingan belajar (Bimbel) gratis berbasis banjar dalam waktu dekat ini.

Program yang unggulan dari Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta itu pun diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di kabupaten Badung.

Sebagai leading sector, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung sudah melakukan sosialisasi kepada semua lurah dan kepala desa atau perbekel di Kabupaten Badung.

Baca juga: DAMPAK Blackout di Bali, Kerugian Capai Ratusan Juta, Pemadaman Listrik Ternyata Masih Berlanjut?

Baca juga: DUGA WNA Langgar Izin Tinggal &Investasi Ilegal! DPRD Bali & Satpol PP Sidak ke Pantai Bingin Pecatu

Sosialisasi yang dilaksanakan di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi pada Selasa (6/5) ini untuk mempercepat peluncuran program Bimbel gratis berbasis banjar. Sesuai rencana program Bimbel ini akan berlangsung pada pukul 15.00 Wita di masing-masing banjar.

Kepala Disdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana mengatakan sosialisasi dilaksanakan dalam rangka peluncuran program bimbel gratis berbasis banjar.

Pihaknya mengaku dalam waktu dekat program yang masuk dalam Sapta Kriya Adicipta itu akan segera diluncurkan. “Jadi kami tadi lakukan sosialisasi kepada lurah dan perbekel yang ada di Badung. Sehingga program ini bisa berjalan sesuai dengan harapan,” ujarnya.

Diakui dalam peluncuran di tahap pertama pihaknya akan melakukan bimbel gratis berbasis banjar pada setiap desa yang ada. Bahkan nantinya di tahap pertama ada 62 desa yang akan melaksanakan program tersebut. 

“Tahap pertama di 62 desa, akan kita pilih satu banjar dulu yang menjadi perwakilan untuk melaksanakan Bimbel ini. Selanjutnya di bulan kedua baru bertambah lagi, sambil kita evaluasi,” bebernya.

Dijelaskan Bimbel gratis berbasis banjar ini akan mengajarkan masyarakat atau siswa di desa untuk bisa belajar Bahasa Inggris. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan SDM karena Badung menjadi destinasi pariwisata bertaraf internasional.

“Sementara kami sudah siap akan meluncurkan  program tersebut. Untuk lebih jelasnya nanti kapan peluncuran dan yang lain kami masih menunggu petunjuk pimpinan,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan jika program Bimbel ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan bahasa asing generasi muda Badung sejak dini.

Sistem pembelajaran akan dilakukan di tingkat banjar, sehingga lebih dekat dengan lingkungan sosial anak-anak dan mudah diakses masyarakat. 

“Semua ini untuk meningkatkan SDM kami di Badung, saya akan memberikan bimbingan belajar gratis Bahasa Inggris berbasis banjar untuk anak-anak. Dalam waktu dekat saya akan luncurkan,” ujar Adi Arnawa.

Bupati asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan itu menegaskan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris di tengah tantangan global. Apalagi kata mantan Sekda Badung ini, Badung dikenal sebagai jantung pariwisata Bali.

“Saya sangat sadar betul, selain bahasa ibu yaitu Bahasa Bali, penguasaan Bahasa Inggris juga menjadi kunci penting. Sebagai daerah pariwisata, anak-anak kita harus mampu berbahasa asing agar dapat bersaing di dunia kerja,” tegasnya. 

Adi Arnawa menambahkan, program ini menyasar anak-anak dari jenjang SD hingga SMA. Dengan pembekalan bahasa sejak dini, anak-anak diharapkan memiliki keterampilan tambahan yang berguna untuk masa depan. 

“Daripada mereka hanya main HP, lebih baik kita berikan pembelajaran Bahasa Inggris. Ini investasi penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Tak hanya berhenti di bimbel, Pemkab Badung juga telah merancang langkah lanjutan. Anak-anak yang menguasai Bahasa Inggris namun tidak melanjutkan pendidikan formal akan difasilitasi mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker). Biaya pelatihan ini sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah.

“Kalau bahasa Inggrisnya kuat, kita bekali lagi dengan kompetensi dan keahlian lain. Sehingga mereka siap menjadi tenaga kerja yang profesional, baik di dalam negeri, di sektor pariwisata Bali, maupun di luar negeri,” imbuhnya.

“Dengan program bimbel berbasis banjar ini, kami berharap, tidak hanya sektor pariwisata yang semakin kuat, tetapi juga kualitas hidup masyarakat Badung akan semakin meningkat di masa mendatang,” sambungnya. (gus)

 

Berita Terkini