Berita Badung

PRIA Asal Tabanan Nyaris Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung, Berikut Kronologi Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERCOBAAN ULAH PATI - unit UkL Polsek Petang Polsek Petang saat menggagalkan orang yang bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung pada Rabu 7 Mei 2025 malam

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Masyarakat Desa Petang yang terletak tidak jauh dari Jembatan Tukad Bangkung kembali dikejutkan dengan kabar aksi percobaan ulah pati atau mengakhiri hidup. 

Kendati demikian aksi percobaan ulah pati itu berhasil digagalkan oleh aparat kepolisian Polsek Petang.

Menurut informasi yang didapat, aksi percobaan ulah pati di Jembatan Tukad Bangkung itu terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025 malam. 

Kabar percobaan ulah pati itu pun ramai di grup WhatsApp sekira Pukul 20.30 WITA.

Hingga personil Polsek Petang langsung memastikan informasi bahwa ada seseorang yang ingin melakukan ulah pati di jembatan Tukad Bangkung.

Beruntung saat dilakukan pengecekan, aparat Polsek Petang berhasil mengamankan seorang laki-laki asal Tabanan yang hendak melakukan upaya ulah pati.

"Iya kemarin malam unit UKL Polsek Petang dipimpin pawas langsung mengarah ke Jembatan Tukad Bangkung untuk mengantisipasi kejadian ulah pati terulang kembali," ujar sumber kepolisian saat dihubungi Kamis 8 Mei 2025.

Pihaknya mengakui  personel Polsek Petang langsung bertindak cepat untuk mengamankan seorang laki- laki dengan inisial IGD (46) asal Pupuan Tabanan yang saat itu hendah ulah pati.

"Kemarin sempat diamankan di Mako Polsek Petang. Bahkan personel Polsek Petang melakukan interogasi. Namun untuk motifnya belum diketahui," ucapnya.

Hanya saja setelah diamankan, IGD langsung dijemput oleh keluarga, dan diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pendampingan dan perhatian.

"Usai diintrogasi langsung disarankan untuk menghubungi keluarganya. Coba ke pak kapolsek untuk lebih jelasnya," imbuhnya.

Sementara Kapolsek Petang AKP Nyoman Arnaya tidak menampik kejadian percobaan ulah pati itu. 

Pihaknya mengaku jika kemarim malam sudah berhasil diamankan pelaku percobaan ulah pati dan diserahkan ke pihak keluarga.

"Iya kemarin malam kejadiannya. Sudah kita cegah langsung setelah kita mendapat laporan dari warga," ujarnya.

Misteri Jembatan Tukad Bangkung, Kerap Jadi Lokasi ulah pati 

Misteri Jembatan Tukad Bangkung, menjadi lokasi aksi nekat akhiri hidup atau ulah pati tampaknya cukup memprihatinkan.

Bayangkan dalam waktu dekat, sudah terjadi beberapa kasus ulah pati di Jembatan Tukad Bangkung ini. 

Sebelumnya kejadian ulah pati terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada Kamis (3/4) malam. 

Kali ini yang melakukan ulah pati yaitu seorang gadis asal Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng nekat meloncat dari jembatan hingga tewas.

Remaja yang diketahui berinisial NKMS (22) dtemukan tewas setelah ulah pati dengan meloncat dari jembatan Tukad Bangkung.

Kapolsek Petang, AKP I Nyoman Arnaya menjelaskan kasus ulah pati tersebut masih dalam penyelidikan dan pengembangan.

Namun sementara terkait kasus nekat akhiri hidup di Tukad Bangkung yang terus berulang, aparat pihaknya akan lebih intens lagi melaksanakan patroli wilayah. 

Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun Tribun Bali, Jembatan Tukad Bangkung berkali-kali menjadi tempat ulah pati. AKP Arnaya juga berharap di kawasan Jembatan Tukad Bangkung segera dipasang CCTV.

“Termasuk perlu kiranya ada CCTV di areal Jembatan Bangkung sehingga  ke depan setiap peristiwa di Jembatan bangkung dapat diketahui secara utuh. Termasuk bisa mengantisipasi jika dilihat ada yang mencurigakan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Badung, IGN Jaya Saputra saat dikonfirmasi, Jumat  (4/4) mengaku pada Tahun Anggaran (TA) 2024 pihaknya telah merancang pengadaan pemasangan CCTV di areal Jembatan Tukad Bangkung.

Namun, rancangan ini baru akan direalisasikan di TA 2025 ini. Menurutnya, anggaran pemasangan CCTV telah disiapkan. 

“Sesuai komitmen Pak Bupati, kami sebagai instansi teknis sudah dari tahun 2024 mempersiapkan langkah perencanaan teknis pengembangan CCTV di Kabupaten Badung ini, termasuk di Jembatan Tukad Bangkung,” ujarnya.

Selain di Jembatan Tukad Bangkung, pihaknya juga akan melakukan pemasangan CCTV di daerah strategis seperti destinasi pariwisata, pelayanan publik, kawasan publik dan kawasan  khusus seperti Jembatan Tukad Bangkung. “Jadi tahun ini sudah tahapan pengadaan. Kemarin (TA 2024) baru rancangan,” kata dia.

Diakui untuk di Tukad Bangkunh sendiri sesuai rencana, akan ada dua titik CCTV yakni dari sisi barat dan timur. Namun pihaknya  akan koordinasi dengan pihak keamanan dan aparat wilayah setempat agar bisa menangkap gambar sesuai titik yang diinginkan.

“Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan kontribusi terhadap pencegahan kejadian serupa. Kita akui sudah beberapa kali terjadi kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung ini,” bebernya.

Disinggung mengenai anggaran, IGN Jaya Saputra mengaku telah mengusulkan dan terpasang Rp 34 Miliar. Besaran anggaran itu pun untuk mengcover CCTV dari Badung selatan hingga utara.

“Nanti kita akan kita pasang CCTV dengan teknologi analitic yang langsung terintegrasi dengan instansi keamanan, teknis dan aparat kewilayahan,” kata dia. 

Sebelumnya, kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung terjadi pada Minggu (16/3) kemarin. Waktu itu, peristiwa bunuh diri dengan melompat dari jembatan merupakan seorang anggota polisi yang bertugas di Polda Bali.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, kejadian itu diketahui sekitar pukul 12.00 Wita. Awalnya diketahui ada mobil parkir di pinggir jalan Jembatan Tukad Bangkung.

Namun setelah ditelusuri, ternyata ada yang ulah pati dan dilihat jasat korban sudah di bawah jembatan. 

Kejadian itu pun sontak membuat kaget warga setempat, termasuk pengguna jalan yang melintas. Melihat kejadian itu, salah satu warga pun langsung melaporkan ke Mapolsek Petang, hingga langsung dilakukan pencarian. Setelah ditelusuri ke bawah jembatan,  memang ditemukan seseorang dengan inisial AE yang sudah tewas.

Tidak hanya itu, dari informasi AE juga meninggalkan surat wasiat yang intinya agar anak dan istrinya memaafkan kesalahnnya.

Bahkan menyampaikan rasa sayangnya kepada anak, istri dan orangtuanya.
oknum anggota polisi Polda Bali yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung berinisial Aipda AES. Ia nekat mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga. 

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Aria Sandy saat dikonfirmasi Tribun Bali menjelaskan motif almarhum nekat mengakhiri hidupnya. “Ya, yang bersangkutan berdinas di Propam polda Bali, untuk dugaan karena masalah keluarga,” ungkap Kombes Pol Sandy waktu itu. 

Di sisi lain untuk menetralisilis wilayah Jembatan Tukad Bangkung setelah terjadi kejadian bunuh diri, pemerintah setempat melakukan upacara penyucian secara agama Hindu.

Upacara yang dilakukan yakni Karipubaya Genah Karang Panes tahun 2021. Upacara ini sudah dilakukan akibat adanya kejadian ulah pati di Jembatan Bangkung yang diklaim tertinggi di Asia tersebut.  (gus)

Evakuasi Jenazah hingga Malam Hari
Sementara itu, seorang remaja perempuan berinisial NKMS (22) ditemukan meninggal dunia setelah nekat bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada Kamis (3/4) malam. Remaja asal Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tersebut diduga meloncat dari jembatan hingga tewas.

Sebelum kejadian, sejumlah saksi melihat NKMS termenung di atas jembatan dan menangis. Seorang saksi, NKA (15) asal Petang menceritakan sekitar pukul 18.28 Wita, ia sempat melihat NKMS di pinggir pagar jembatan tampak termenung dan menangis. Saat itu dirinya sedang berkendara di sekitar jembatan dan sempat mengambil dokumen video.

“Saat itu saya hanya lewat dan tidak sempat melakukan kontak dengan korban. Namun berdasarkan video yang tidak sengaja diambil memang terlihat korban lagi duduk,” ujar NKA kepada Aparat Kepolisian Polsek Petang.

Hal yang senada saksi lain NLPN (17) asal Kecamatan Petang. Saat melintas di Jembatan Tukad Bangkung, dia melihat NKMS duduk di jembatan dalam kondisi termenung. Saat itu, dilihat korban  memarkir sepeda motornya warna hitam.

Tidak lama, masyarakat melaporakan ke Polsek Petang  adanya dugaan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Pasalnya ditemukan sepeda motor nopol DK 5780 UBJ warna hitam di atas Jembatan Bangkung di posisi tengah jembatan sebelah sisi selatan jalan. Setelah mendapatkan informasi tersebut, UKL Polsek Petang menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah mengecek sekitar lokasi, Anggota Polsek Petang sebanyak 3 personel dan  5 warga melakukan penyusuran ke bawah jembatan. “Pukul 23.05 wita, Tim Identifikasi Polres Badung tiba di TKP di Jembatan Tukad Bangkung. Kemudian tim mendahului turun guna melakukan identifikasi terhadap jenazah korban,” ujar seorang aparat kepolisian Polsek Petang.

Selanjutnya sekitar pukul 23.23 Wita, Tim Sar Polda Bali tiba di TKP dan melanjutkan evakuasi jenazah  korban di bawah Jembatan Tukad Bangkung dibantu personel Polsek Petang, Identifikasi Polres Badung dan Personel TNI Koramil Petang. Jenazah korban berhasil dievakuasi hingga di atas sekitar pukul 00.15 Wita.

Selanjunya jenazah dibawa ke Rumah Sakit Mangusada Kapal, Kabupaten Badung untuk autopsi lebih lanjut. Sementara hasil olah TKP, jenazah mengalami patah tulang lengan kiri bagian atas dan bawah. Selain itu, memar merah pada perut, dada, dan lengan kiri, patah tulang paha kiri dan kaki kiri bagian bawah dan pendarahan dari bola mata, hidung kiri, dan tulang hidung kiri patah.

Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya  tidak menampik kejadian itu. Pihaknya mengaku untuk motifnya masih dilakukan pendalaman. “Motifnya masih dalam pengembangan masih kita dalami,” ujarnya.

Informasi yang dihimpunTribun Bali menyebutkan, NKMS sebelum pergi ke Tukad Bangkung, diketahui meninggalkan rumah kost yang berlokasi di Kota Denpasar sekitar pukul 15.26 Wita. NKMS tidak memberitahu keluarganya sama sekali. (gus)

 

 

 

Berita Terkini