Berita Gianyar
Jembatan Klasik di Gianyar Bali Jadi TPA liar, Pemkab Minta Kesadaran Pembuang
Aroma busuk tercium menyengat setiap kali kendaraan melintasi kawasan tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pekerisan di sekitar jembatan penghubung Bona–Bitera, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, semakin memprihatinkan.
Sebab selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, kawasan ini memiliki nilai estetika, dan merupakan salah satu jalur tua di Gianyar.
Pantauan Tribun Bali, Senin 26 Mei 2025, sampah yang dibuang di lokasi tersebut terdiri dari limbah ayam serta sampah rumah tangga.
Baca juga: Pengolahan Sampah di Punggul Badung Bali Dilirik Desa Lain, Olah Sampah Mandiri Jadi Cenderamata
Aroma busuk tercium menyengat setiap kali kendaraan melintasi kawasan tersebut.
Dari atas jembatan, terlihat tumpukan sampah plastik menyangkut di pembatas jembatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kondisi tersebut dan terus melakukan upaya penanganan.
Namun dirinya tak bisa bekerja sendiri, butuh partisipasi dan kesadaran masyarakat.
"Kami melihat banyak warga yang masih membuang sampah di sekitar jembatan Bona. Kami sudah melakukan pembersihan, penjagaan, serta mengingatkan warga sekitar untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut," ujar Mirnawati.
DLH Gianyar juga bersinergi dengan Pemerintah Desa Bona dan komunitas Sungai Watch untuk melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang aliran DAS tersebut.
Langkah ini juga disertai dengan pemasangan spanduk peringatan sebagai upaya menggugah kesadaran warga.
"Kami juga memasang spanduk untuk menyentuh hati masyarakat agar berpikir ulang dan tidak melakukan kegiatan yang merusak lingkungan," tambah Mirnawati.
DLH Gianyar mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama dalam menjaga kebersihan kawasan sungai yang merupakan sumber kehidupan dan memiliki nilai budaya tinggi. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.