Berita Badung

Kini Warga Badung yang Digigit Hewan Rabies, Bisa Diberikan Penanganan dengan Cepat, Begini Caranya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas Pertanian dan Pangan Badung, saat melakukan vaksinasi rabies beberapa waktu lalu.

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bagi warga Badung yang mengalami gigitan hewan Penular rabies (HPR) kini tidak perlu khawatir.

Pasalnya pemerintah setempat, kini menyediakan layanan vaksin center berbasis digital melalui aplikasi Nak Badung Sehat.

Layanan ini memungkinkan masyarakat yang tergigit, untuk segera mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat yang menyediakan Vaksin Anti Rabies (VAR), sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita, pada Minggu 1 juni 2025 mengatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk integrasi lintas sektor dalam penanggulangan rabies.

Mengingat penanganan kasus ini tidak hanya menjadi tanggung jawab, satu instansi saja yakni Dinas Pertanian dan Peternakan.

Baca juga: Agar Tidak Terkesan "Kota Mati" Ruas Jalan Udayana Singaraja Akan Dipasangi PJU Tenaga Surya

Baca juga: Artis Happy Salma Tamatkan Pendidikan Filsafat Hindu di UNHI Denpasar, Raih IPK 3,46 

“Vaksin center tersedia di dalam aplikasi. Jadi masyarakat cukup mengakses lewat Nak Badung Sehat, lalu sistem akan mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang memiliki stok vaksin. Ini gratis dan khusus untuk krama Badung,”  ujarnya.

Ia mencontohkan, jika seseorang tergigit anjing dan mengalami luka di tangan, sistem akan langsung menunjukkan rumah sakit atau puskesmas terdekat yang siap melayani.

Bahkan, ada fitur telemedicine yang memungkinkan petugas medis memberi panduan awal sebelum pasien tiba di fasilitas layanan.

“Jadi nanti diberitahu kemana akan dirujuk ke faskes yang terdekat dan tersedianya vaksin,” jelasnya. Pihaknya mengakui  kadang-kadang  masyarakat pasca digigit kebingungan mau kemana.

Bahkan sudah  dibawa ke tempat pelayanan kesehatan vaksinnya habis. Begitu seterusnya dibawa ke faskes B sama juga.

Sehingga aplikasi ini memberikan kepastian terhadap pasien asalkan krama Badung akan dilayani. “Jadi masyarakat kini mudah bisa melihat pelayanan di aplikasi Nak Badung Sehat,” bebernya

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung, Wayan Wijana, membenarkan adanya sejumlah kasus rabies yang terkonfirmasi positif pada hewan di wilayahnya. Meski demikian, hingga kini belum ada laporan korban jiwa akibat gigitan hewan rabies.

“Iya ada terkonfirmasi rabies. Bahkan kita masih menggencarkan vaksinasi,” ujarnya. Lebih lanjut pihaknya berharap di tahun 2025 ini vaksinasi yang laksanakan sama dengan tahun lalu yakni mencapai 98 persen dari target  76 ribu ekor. (*)

 

 

Berita Terkini