Berita Bali

Rencana Pemindahan TPA Suwung ke Temesi, Gubernur Bali Temui dan Berdialog dengan Tokoh Masyarakat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNJUNGAN - Gubernur Bali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gianyar dengan fokus utama meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Temesi di Desa Temesi, Gianyar pada, Minggu 1 Juni 2025.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Gianyar dengan fokus utama meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Temesi di Desa Temesi, Gianyar, Minggu 1 Juni 2025. 

Hal ini dilakukan sebelum memindahkan TPA Suwung ke Temesi. Dalam kunjungan tersebut, Koster berdialog langsung dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta didampingi Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra. 

“Kemarin Pak Gubernur kunjungi Gianyar. Fokus dan lokus utama adalah meninjau TPA Temesi di Desa Temesi. Beliau berdialog dengan perangkat desa mulai Pak Perbekel, Jro Bendesa Adat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Ingin mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Bali, I Made Rentin, Senin 2 Juni 2025. 

Namun, Rentin mengatakan dirinya tidak ikut dalam kunjungan tersebut karena adanya agenda internal gubernur yang bersifat terbatas. 

Baca juga: Datangi TPA Suwung, Menteri LH Sebut Pembangunan Bali Waste to Energy di Awal 2026

Menurut Rentin, usai berdialog dengan masyarakat, Gubernur bersama Bupati serta perangkat desa dan tokoh masyarakat meninjau langsung kondisi TPA Temesi. 

“Intinya beliau ingin memastikan prosedur, proses, dan tata kelola di TPA Temesi sudah berjalan baik. Astungkara hasil evaluasi beliau menetapkan bahwa TPA Temesi sudah berjalan dengan baik. Tinggal bagaimana mengoptimalkan kondisi sampah eksisting yang kurang lebih mendekati angka 200-250 ton per hari,” jelasnya.

Karena itu, Gubernur berpesan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar untuk konsisten dalam menerapkan pola tata kelola yang sudah berjalan baik selama ini. 

“Pak Gubernur berpesan kepada Pemkab Gianyar melalui Kadis LH untuk konsisten menerapkan pola yang sudah berlaku selama ini,” kata Rentin.

Ia juga menyampaikan bahwa Gianyar merupakan salah satu kabupaten dengan pengelolaan TPA yang baik. 

“Gianyar salah satu kabupaten yang bagus tata kelola TPA-nya. Karena satu, dia sudah memilah untuk masuk ke TPA. Kedua, sampah yang dibawa tidak tercampur. Ini yang harus kita apresiasi, bisa ditularkan, bahkan bisa ditiru di TPA kabupaten/kota yang lain termasuk di Denpasar,” paparnya.

Sebagai Kepala Dinas yang baru, Rentin menyatakan tantangan ke depan adalah menerapkan pola pengelolaan sampah seperti di TPA Temesi untuk TPA Regional Suwung di Denpasar. 

“Ketika berkaca ke TPA Temesi di Gianyar, idealnya kami sedang membangun, ini challenge sebagai Kadis yang baru, untuk bisa terapkan pola yang sudah bagus di TPA Temesi untuk bisa kita aplikasikan di TPA Suwung regional di Denpasar. Yang dimaknai sebagai sampah yang masuk ke TPA hanya sampah residu dan sampah yang sudah terpilah. Organik kita starter, tidak boleh masuk ke TPA karena secara teori memang TPA hanya untuk menampung sampah residu,” tegasnya.

Saat ditanya mengenai rencana pemindahan sampah dari TPA Suwung ke Temesi, Rentin menyebutkan bahwa hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. 

“Ini kewenangan pemerintah pusat. Karena dalam membangun dan menerapkan teknologi dalam pengelolaan sampah, sudah diambil alih pemerintahan pusat melalui lintas kementerian. Karena sistemnya diawasi LH, infrastruktur dibangun oleh Kementerian PU, pendanaan dari Kementerian Keuangan dan sebagainya,” jelasnya.

Ia mengatakan, teknologi pengelolaan sampah akan segera dibangun di Bali. 

Halaman
12

Berita Terkini