Kemudian Pemilik warung bernama Ashuri keluar untuk berusaha melerai dengan mengatakan "Dia orang sini, bubar saja".
Pada saat itu, terdakwa sempat pergi dari lokasi melanjutkan perjalanan ke arah Utara untuk menuju Jalan Antasura.
Namun ia masih merasa tidak terima dan penasaran lalu kembali ke Warung Auna.
Ia kembali menanyai pemilik warung apakah saudara dari Darma atau bukan.
Ashuri menjawabnya tidak.
Petaka bagi Kadek Parwata pun tiba, saat itu korban kebetulan tiba bersama temannya I Wayan Wawa Anggara, saat emosi Pras masih memuncak dan sebetulnya hendak meninggalkan TKP.
Di situ Kadek tiba lalu terdakwa tiba-tiba bertanya kepada korban Parwata "Kamu kenal saya?" secara berulang kali dengan berjalan mendekati keduanya.
Pras terus bersikeras mencecar korban, saat jarak semakin dekat lalu korban Parwata sempat merintangkan tangan dan mendorong Pras.
Pada moment itulah, Pras kemudian mengeluarkan pisau dari pinggang kiri, lalu diayunkan ke arah rusuk kiri korban.
Parwata sempat bisa menepis dengan tangan kirinya, akan tetapi ayunan kedua Pras mengarah ke rusuk kirinya.
Lalu korban berusaha menjauh namun ketika membalikkan badan, Pras dengan sadis dan teganya tambah menikam bahu kiri korban.
Tak berhenti di situ, punggung kiri Kadek Parwata juga ditusuk hingga korban tersungkur.
Meski sudah membabi buta menusuk korban, Pras nyatanya tak puas, ia masih berniat menusuk.
Akan tetapi saat itu saksi Wayan menendang kepala pelaku hingga jatuh.
Pras yang memang sudah gelap mata lantas berdiri dan ganti mengejar Wayan sambil mengayunkan pisau, akan tetapi tidak mengenai korban, dan dibalas tendangan oleh Wayan.