TRIBUN-BALI.COM - Satu per satu ekor hewan penular rabies (HPR) di Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana disisir petugas medikvet, Rabu (4/6).
Adalah vaksinasi rabies emergency terhadap anjing dan kucing pasca terjadinya gigitan HPR kepada 8 orang warga di kawasan tersebut. Meskipun hasil sampel belum keluar, dari gejala klinis HPR tersebut dicurigai rabies.
Tak disangka, setelah melakukan streching, petugas menerima laporan tambahan satu orang yang digigit. Sehingga total warga yang diserang sebanyak 9 orang. Selain itu juga sempat menyerang sejumlah HPR baik anjing dan kucing yang ada.
Menurut data yang berhasil diperoleh, petugas medikvet berhasil melakukan vaksinasi sebanyak 58 ekor HPR. Rinciannya 51 ekor anjing dan 7 ekor kucing. Pelaksanaan vaksinasi rabies dilaksanakan di radius ratusan meter dari lokasi gigitan anjing. Namun dimaksimalkan ke seluruh wilayah sebagai antisipasi.
Baca juga: NYAWA Yuliantari Tak Terselamatkan! Pelajar Terlibat Laka Maut di Desa Penarungan Mengwi
Baca juga: KARAM Diterjang Ombak, Fast Boat di Nusa Lembongan, Penumpang Panik Terjun ke Laut! Ini Kondisinya
"Hasil laboratorium terhadap sampel yang kita kirim masih belum keluar. Namun, gejala klinis sudah ada dan dicurigai rabies sehingga dilakukan vaksinasi emergency," jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Adhi Adnyana, saat dikonfirmasi, Rabu (4/6).
Dia melanjutkan, gejala yang dimaksud adalah seekor HPR yang menyerang lebih dari dua orang warga. Bahkan saat penyisiran tim di lapangan, petugas juga menerima laporan tambahan satu orang yang mengaku sempat diserang anjing tersebut. Selain itu juga menyerang sejumlah HPR yakni anjing dan kucing di kawasan ini.
Mengingat gigitan HPR ini bisa menyebabkan risiko yang fatal, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap melapor ke petugas dan segera membawa diri ke faskes terdekat untuk menerima layanan VAR.
"Jadi total ada 9 orang yang diserang, semua sudah dapat VAR. Selain itu juga ada anjing dan kucing lain yang diserang," sebutnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Adhi Adnyana menyebutkan, pihaknya saat ini telah mengirim 5 sampel otak hewan penular rabies (HPR) di Jembrana ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
"Itu termasuk yang di Sumbersari. Semoga semua hasilnya negatif sehingga kasus positif tidak bertambah lagi," harapnya.
Untuk diketahui, seekor anjing liar menyerang sejumlah warga Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (1/6) kemarin. Sedikitnya ada 8 orang warga yang menderita luka gigitan anjing liar tersebut. Beruntung, hewan penular rabies (HPR) tersebut sudah ditemukan dan sudah diambil sampel untuk selanjutnya diuji di laboratorium BBVet Denpasar.
Menurut informasi yang diperoleh, anjing liar dengan warna hitam kombinasi putih tersebut tidak diketahui asalnya. Kemudian di sekitar Banjar Sumbersari menyerang satu per satu warga. Mereka sebagian besar diserang pada bagian kaki belakang.
Mereka yang diserang lantas diminta datang ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan. Seluruhnya telah memperoleh layanan vaksin anti rabies (VAR) tahap I. Mereka juga telah menerima jadwal untuk pelaksanaan pemberian VAR tahap selanjutnya. (mpa)