Berita Klungkung

Simpatisan Gerindra Datangi Polres Klungkung Diiringi Baleganjur, Laporkan Video Ujaran Kebencian 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAPORAN - Simpatisan dan kader Gerindra melaporkan kasus ujaran kebencian ke Polres Klungkung, Jumat (13/6/2025).

Simpatisan Gerindra Datangi Polres Klungkung Diiringi Baleganjur, Laporkan Video Ujaran Kebencian 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Suasana di Mapolres Klungkung, Jumat (13/6/2025) pagi ini mendadak riuh, saat ratusan simpatisan dan kader Partai Gerindra Klungkung tiba dengan iringan baleganjur. 

Mereka datang untuk melaporkan sebuah video yang tengah viral di media sosial.

Video tersebut diduga menampilkan seorang kepala desa di Kecamatan Baturiti, Tabanan, yang menyampaikan ujaran kebencian.

Baca juga: Gerindra Gianyar Tegaskan Gianyar Tidak Membutuhkan Ormas GRIB

"Kami tidak tinggal diam. Video itu berpotensi memecah-belah masyarakat, dan sebagai partai yang menjunjung tinggi persatuan nasional, kami merasa perlu bertindak tegas," ujar Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru yang memimpin langsung aksi tersebut.

Ia menekankan, laporan yang diajukan disusun berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, dan berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti hingga ke tingkat Polda Bali. 

“Kami ingin memastikan bahwa penyebaran konten provokatif seperti ini tidak menjadi preseden buruk di masyarakat,” jelas Wayan Baru didampingi anggota DPRD Klungkung Fraksi Gerindra Anak Agung Sayang Supartha, dan Anggota DPRD Bali, I Ketut Mandia.

Baca juga: Gerindra Gianyar Ikut Laporkan Oknum Perbekel Baturiti ke Polres Gianyar 

Sementara Anak Agung Gede Sayang Suparta yang juga Ketua OKK DPC Gerindra Klungkung menyatakan, langkah ini adalah bentuk tanggung jawab moral sebagai bagian dari elemen bangsa.

"Kami hidup dalam masyarakat yang majemuk. Ketika ada ujaran yang berpotensi menimbulkan perpecahan, kami merasa wajib menyikapinya secara konstruktif. Laporan ini kami ajukan dengan niat menjaga kedamaian dan keutuhan sosial," ujarnya.

Menurutnya laporan itu bukan hanya sebagai respons terhadap konten digital provokatif, tetapi juga sebagai wujud keseriusan mereka dalam menjaga etika publik, terlebih jika pelakunya merupakan pejabat yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.

Dalam aksi tersebut, lima perwakilan dari Gerindra diterima masuk ke ruang pelayanan SPKT Mapolres untuk menyerahkan dokumen resmi laporan. (*)

 

Berita lainnya di Partai Gerindra

Berita Terkini