Berita Bali
Bagaimana Nasib Arak Bali Setelah Dilegalkan Oleh Gubernur? Simak Jawaban Koster
UMKM lokal Bali serta industri lokal Bali sudah mampu bersaing dengan minum-minuman yang berasal dari luar.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Arak Bali dinyatakan legal berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali, yang diterbitkan pada 29 Januari 2020.
Pergub ini mengatur tentang tata kelola arak, brem, dan tuak Bali, serta menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi baru berbasis kerakyatan dan kearifan lokal Bali.
Lantas, setelah arak Bali ini dilegalkan, bagaimana perkembangan produksi maupun distribusinya serta bagaimana nasib para petani arak?
Gubernur Bali, Wayan Koster, memberikan jawabannya pada podcast bersama Tribun Bali, di Gedung Kertha Saba, Rumah Jabatan Gubernur pada Rabu 11 Juni 2025.
Baca juga: Gubernur Koster Akan Ekspor Arak Bali Sebanyak 2 Kontainer ke China Pada Bulan Juni 2025
“Begitu saya mengeluarkan peraturan Gubernur Bali nomor 1 tahun 2020 yang diberlakukan sejak Februari 2020 itu, respon dari para pelaku usaha minuman arak cepat sekali. Mereka langsung melakukan riset,” ucap Koster.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, 2 tahun sejak berlakunya Pergub tentang arak ini, sejumlah produk arak Bali siap didistribusikan keluar dengan kemasan yang sangat bagus.
Sampai saat itu sudah ada 66 produk arak Bali dengan merek berbeda-beda dan kemasan yang sangat bagus.
“Dan saya membimbing langsung. Baik, kemasan botolnya bagus, kemudian juga dikasih aksara Bali sebagai identitas Bali. Supaya bisa bersaing dengan kemasan produk-produk minuman alkohol dari luar. Menurut saya ya enggak jauh-jauh bedalah sama produk-produk minuman alkohol dari luar. Sekarang saya galakkan. Hotel, restoran, saya dorong untuk menggunakan produk arak dari Bali,” sambungnya.
UMKM lokal Bali serta industri lokal Bali sudah mampu bersaing dengan minum-minuman yang berasal dari luar.
Koster pun memastikan arak dapat bersaing, sebab bahan bakunya dari pohon lontar, pohon kelapa, dan pohon enau.
Di mana air yang dihasilkan merupakan air yang sangat steril dan air yang sangat sehat.
Kemudian diproses dengan cara tradisional yaitu destilasi. Jadi bahan baku dan proses pembuatannya itu sangat alami.
“Sehingga hasilnya itu juga sangat bagus. Nah, karena itulah dari segi kualitas saya memastikan anak Bali enggak kalah dengan minuman dari luar soju, sake, whisky, vodka maupun yang lainnya. Jadi kita boleh bangga,” bebernya.
Pria asal Sembiran Tejakula tersebut juga mengatakan sebentar lagi Arak Bali akan go internasional. Dan kabarnya, akan segera diekspor ke China. Serta sudah ada proses administratif.
Tim dari China, pemerintah dan swastanya sudah melakukan kunjungan ke industri yang ada di Buleleng. Industri tersebut bernama PT. Industri Lovina Industri Sukses.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.