TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menurut data statistik 3,8 persen dari jumlah 4 juta penduduk Bali, sejumlah 10 persennya kira-kira kurang dari 200 ribu orang masih ada penduduk yang miskin.
Maka dari itu dalam rangka peningkatan kualitas dan mewujudkan SDM Bali unggul Gubernur Bali, Wayan Koster mengeluarkan program satu keluarga satu sarjana di prioritaskan bagi keluarga yang miskin.
Hal tersebut ia sampaikan pada Podcast bersama Tribun Bali, di Gedung Kertha Saba, Rumah Jabatan Gubernur pada Rabu 11 Juni 2025 lalu.
“Karena dengan satu sarjana satu keluarga kalau anak tersebut produktif sudah bisa mengatasi masalah ekonomi di keluarganya. Untuk program ini saya bekerja sama dengan semua perguruan tinggi yang ada di Bali, perguruan tinggi negeri maupun perguruan swasta,” jelas Koster.
Baca juga: Solusi Koster Atasi Kemacetan di Kawasan Sarbagita: Truk Logistik Tidak Beroperasi di Siang Hari
Sebelumnya, Koster sudah mengumpulkan seluruh rektor baik perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali.
Pada pengumpulan rektor tersebut, Koster berdiskusi berapa kemampuan universitas untuk menggratiskan pendidikan ke masyarakat miskin.
Nantinya program ini tidak akan ada pungutan apa-apa ke mahasiswa, kecuali untuk kegiatan wisuda. Mulai dari SPP, uang gedung mahasiswa tidak dibebankan. Sehingga betul-betul gratis untuk di Universitas swasta.
Sementara untuk universitas negeri sudah terdapat kartu Indonesia Pintar.
Jadi siapapun mahasiswa kurang mampu yang akan kuliah akan didaftarkan berdasarkan data dari Dinas Sosial.
Akan dilakukan verifikasi di lapangan untuk pengecekan benarkah anak tersebut merupakan keluarga miskin.
“Setelah kita tahu miskin terdaftar dia maka kalau dia mau masuk ke program studi itu dia mendaftar dan tentu saja harus ikut tes seleksi. Target saya di 2025 ini Agustus 2025 targetnya 3000 mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah provinsi. Jadi l nanti tergantung berapa dapatnya,” bebernya.
Pada program Satu Keluarga Satu Sarjana untuk biaya cost bulanan seperti transportasi akan ditanggung oleh Pemprov Bali.
Rencananya per mahasiswa per bulan akan diberikan bekal Rp1,4 juta.
Koster juga berencana mengundang para bupati untuk sharing anggaran program ini.
Kumpulan Artikel Bali