TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Salah satu korban penembakan yang terjadi di sebuah vila di Jalan Pantai Munggu Seseh, Gang Maja, Banjar Sedahan, Desa Munggu, Mengwi, Badung, Bali sudah dipulangkan dari rumah sakit ke BIMC Hospital, Kuta, Badung.
Korban Warga Negara (WNA) Australia, diketahui bernama Sanar Ghanim sempat jalani perawatan usai alami penembakan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Dari informasi yang didapat, korban sempat jalani rawat itensif pasca penembakan. Bahkan saat dirawat korban juga dilakukan penjagaan oleh aparat kepolisian.
Sanar pun akhirnya dipulangkan dari rumah sakit, setelah menjalani operasi. Bahkan dia dijemput keluarganya pada Minggu 15 Juni 2025.
Baca juga: CUACA Buruk Menerjang! Kapal LCT Angkut Truck BBM Kandas di Perairan Padangbai Karangasem Bali
Baca juga: MANGKU Luwes Belum Jadi Tersangka Pasca Komang Alam Tewas, Motif Tidak Suka Tajen di Wilayahnya!
Kapolres Badung, AKBP M. Arif Batubara, saat dikonfirmasi Senin 16 Juni 2025 tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku jika korban yang selamat dan sempat dirawat sudah pulang dari rumah sakit.
"Iya saya mendapat kabar dari rumah sakit bahwa korban sudah dipulangkan," ucapnya. Diakui pemulangan korban atas perintah konsultannya, namun saat ini korban memilih perawatan jalan.
"Jadi korban memilih rawat jalan. Terkait dengan kondisi, kami juga belum bisa pastikan karena pihak rumah sakit tidak mau membeberkan semuanya," ucap orang nomor satu di Polres Badung itu.
Disinggung apa saat ini korban dilakukan penjagaan, Arif Batubara mengaku tetap dilakukan penjagaan secara tertutup. Mengingat dirinya saat ini belum mengetahui pasti di mana korban tinggal.
"Kami berusaha koordinasi dengan konsultannya. Namun tetap kita lakukan penggalian informasi terkait dengan di mana lokasi saat ini dan di mana rawat jalan," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menyebutkan, saat ini proses penyelidikan masih sedang dilakukan. Bahkan pihaknya berharap pelaku bisa cepat terungkap.
Seperti diketahui, dalam insiden penembakan itu ada WNA asal Australia menjadi korban. Satu korban dilaporkan meninggal dunia di tempat, sementara satu lainnya mengalami luka tembak serius dan saat ini masih kritis.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Zivan Radmanovic (33) yang langsung dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. Sementara rekannya, Sanar Ghanim (35), mengalami luka berat dan dirawat intensif di BIMC Hospital Kuta.
Dua WNA Australia Jadi Korban Penembakan OTK
Dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia menjadi korban penembakan Orang Tidak Dikenal (OTK) di sebuah vila di Jalan Pantai Munggu Seseh, Banjar Sedahan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Sabtu (14/6) dini hari.
Satu orang berinisial ZR (32) meninggal dunia di tempat dan SG (35) dalam perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) karena kondisinya yang kritis. “Saat ini tim gabungan Polda sudah turun back up Polres untuk ungkap kasus ini,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, Sabtu (14/6).
Informasi yang dihimpun Tribun Bali dari sumber internal kepolisian, para pelaku menerobos masuk ke vila dan langsung melepaskan tembakan. OTK yang menyerang korban diduga lebih dari satu orang.
Kejadian berawal pada sekira pukul 00.15 WITA saat semua penghuni vila tidur, tiba-tiba terdengar suara ledakan beberapa kali. Istri ZR pun kaget dan bangun dari tidurnya karena mendengar suara tembakan dan suami berteriak.
“Para pelaku menerobos masuk ke dalam vila dan langsung melepaskan tembakan ke arah kedua korban,” ujar seorang sumber internal kepolisian yang enggan disebut namanya.
“Pelaku menembak satu korban di dalam toilet lalu kabur. Korban satunya di tembak di dalam kamarnya,” tutur sumber.
Setelah melakukan aksi penembakan itu, para pelaku langsung keluar vila dan melarikan diri menaiki sepeda motor yang dikendarai sebelumnya. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban meninggal ZR mengalami 3 luka tembak di kaki dan dada serta terdapat sejumlah luka robek.
Jenazah ZR dibawa ke Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah. “Jenazah masuk 6.30 Wita masih ditangani forensik dan identitas masih dirahasiakan,” ujar Manager Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna singkat.
Sementara itu, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan sejumlah barang bukti seperti selongsong peluru, proyektil utuh dan pecahan proyektil dari senjata api yang didugakan para pelaku.
Kepolisian juga mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan pengungkapan kasus penembakan ini. Tim gabungan dari Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar dan tim K9 dari Brimob Polda Bali melakukan olah TKP.
“Kita masih melakukan penyelidikan mohon bersabar. Nanti kalau memang sudah keterangannya ada saya pasti akan sampaikan,” ujar Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara.
Ia kembali menekan kepada awak media untuk bersabar karena tim masih melakukan proses penyelidikan. Disinggung mengenai rekaman CCTV di vila tersebut? ABKP Arif tidak menampik hal itu tetapi menegaskan kembali sekarang masih proses penyelidikan.
“Mohon bersabar saya juga dengan tim, dengan Labfor masih melakukan penyelidikan terkait dengan adanya peristiwa ini. Nanti kalau sudah terang benderang saya akan informasikan kepada rekan-rekan sekalian (awak media),” ucapnya. “Sekarang masih penyelidikan. Itu masih penyelidikan sabar,” tegasnya.
Pihaknya pun saat ini tidak berani menyimpulkan utuh peristiwa tersebut. “Saya belum berani menyimpulkan karena tim juga kan masih kerja di dalam. Nanti keterangan saya salah makanya saya bilang sama rekan-rekan tolong sabar,” jelas AKBP Arif.
Di sisi lain, pihak desa menilai penembakan yang terjadi diduga sudah direncanakan.“Padahal kita sudah sering patroli, tapi kejadian itu begitu cepat. Mungkin itu sudah direncanakan,” ujar Prebekel Desa Munggu, Ketut Darta.
Pihaknya mengaku, sejatinya dirinya sendiri sudah melakukan pendataan tempat akomodasi diwilayahnya. Selain itu juga mewajibkan pemilik akomodasi untuk melaporkan tamunya ke Desa. “Semua akomodasi sudah kita imbau untuk melaporkan setiap tamu yang akan menginap. Tapi di tempat kejadian ini tidak ada yang melaporkan,” ucapnya.
Pihaknya juga sudah menyarankan semua akomodasi memiliki CCTV. Hal itu pun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.“Kalau vila ini kita tidak tahu, karena dia tidak melaporkan ke desa, termasuk desa adat,” imbuhnya.
Darta menyebutkan saat dilakukan pengecekan ke stafnya, vila tersebut ternyata tidak ada datanya di desa. Selain tidak ada datanya, sudah dipastikan pihak villa juga tidak melaporkan wisatawan yang menginap di sana. (zae/sar/gus)