PKB 2025

ATRAKSI Tajen di Pembukaan Pawai PKB Bali 2025 Bukan Termasuk Judi, Ini Penjelasan Gubernur Koster!

Terkait kemungkinan pengusulan tabuh rah, menjadi Warisan Budaya Tak Benda, Koster menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap kajian.

Istimewa
SOSOK - Koster menegaskan, bahwa tajen yang ditampilkan dalam konteks PKB bukanlah tajen dalam arti perjudian sabung ayam, melainkan bagian dari kontestasi budaya Bali yang sarat nilai tradisi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARGubernur Bali, Wayan Koster, tanggapi soal sejumlah penampilan dari kabupaten yang mengangkat budaya tabuh rah dalam Peed Aya Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 yang dinilai mirip tajen, hingga wacana pengusulan tajen sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Koster menegaskan, bahwa tajen yang ditampilkan dalam konteks PKB bukanlah tajen dalam arti perjudian sabung ayam, melainkan bagian dari kontestasi budaya Bali yang sarat nilai tradisi.

“Oh, bukan. Itu kan tajen yang bukan seperti yang dimaksud dalam judi, ini tajen dalam kontes kultur budaya, tradisi," jelasnya pada, Sabtu 21 Juni 2025. 

Baca juga: KOSTER Terima Bunga, Bersama Kepala Daerah Usungan PDIP di Bali Ikuti Retret Gelombang II di IPDN 

Baca juga: NEKAT Gagahi Siswi SMP & Beri Pil KB, Mahasiswa Divonis 2 Tahun Penjara Majelis Hakim PN Singaraja! 

ILUSTRASI - Koster menegaskan, bahwa tajen yang ditampilkan dalam konteks PKB bukanlah tajen dalam arti perjudian sabung ayam, melainkan bagian dari kontestasi budaya Bali yang sarat nilai tradisi.
ILUSTRASI - Koster menegaskan, bahwa tajen yang ditampilkan dalam konteks PKB bukanlah tajen dalam arti perjudian sabung ayam, melainkan bagian dari kontestasi budaya Bali yang sarat nilai tradisi. (Tribun Bali/ Istimewa)

 

Terkait kemungkinan pengusulan tabuh rah, menjadi Warisan Budaya Tak Benda, Koster menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap kajian.

"Jangan dulu, masih dikaji dulu," katanya singkat. Selain itu ia turut mengomentari terkait insiden penembakan terhadap warga negara Australia, oleh orang tidak dikenal (OTK) di Villa kawasan Munggu, Badung beberapa waktu lalu.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Kepolisian Daerah (Polda) Bali, yang berhasil menangkap tiga orang pelaku penembakan terhadap WNA asal Australia tersebut.

Penembakan yang terjadi di kawasan Canggu ini, sempat menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat dan wisatawan. "Saya ucapkan selamat kepada Pak Kapolda yang sudah berhasil menangkap pelakunya," ujar Koster.

Menyikapi dua kasus pembunuhan yang terjadi secara berdekatan, Koster menekankan pentingnya penertiban secara tegas sebagai langkah evaluasi terhadap keamanan dan ketertiban di Bali.

"Artinya harus ada penertiban dengan tegas," tegasnya. Saat ditanya apakah akan ada peninjauan ulang terhadap kebijakan visa on arrival (VoA) bagi wisatawan asing sebagai respons terhadap kejadian tersebut, Koster mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan secara sepihak. "Gak bisa parsial, karena dilihat secara komprehensif," tutupnya.  (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved