TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Dua bangunan dapur di wilayah Banjar Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana ambles tergerus longsor, Kamis 26 Juni 2025 kemarin.
Peristiwa tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
BPBD Jembrana mengimbau warga mewaspadai segala potensi yang bisa saja terjadi saat sedang cuaca buruk.
Baca juga: 218 Mitra Polisi Hutan Dikukuhkan Dinas LHK Bali, Cegah Kebakaran Hutan dan Pembalakan
Menurut data dari BPBD Jembrana, dua bangunan dapur warga milik I Gusti Ketut Sujana dan I Gusti Putu Sudiarta yang sebelumnya masih dalam proses pembangunan tergerus longsor ke arah selatan.
Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa, dan juga salah satu rumah warga yang berada di sebelah Selatan lokasi longsor tersebut hanya sedikit terkena dampak di bagian genteng.
Baca juga: Pergerakan Wisatawan Nusantara Dari Januari-April Sentuh Angka 400 Juta
Namun diperkirakan kerugian mencapai Rp 60 Juta dengan luas bangunan pertama berukuran 12x3 meter dan bangunan kedua berukuran 5x3 meter.
Pasca kejadian tersebut, pemilik rumah dibantu warga sekitar melakukan proses pembongkaran bangunan dapur tersebut.
"Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material mencapai puluhan juta. Kami sudah assessment ke lokasi kejadian," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Jumat 27 Juni 2025.
Dia menyebutkan, penyebab longsornya bangunan dapur milik dua warga Desa Pengeragoan tersebut karena hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak pagi hari.
Dengan kondisi ini, warga diimbau untuk tetap berhati-hati akan potensi bencana yang dapat terjadi disekitar kita.
"Kenali ancamannya, kurangi risikonya. Kami mohon agar selalu hati-hati," imbaunya.