Kecelakaan Adu Jangkrik Tak Terelakkan di Buleleng, Ketut Tri Meregang Nyawa di RS
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Nyawa Ketut Tri Kusmawan, pria asal Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng tak terselamatkan.
Pria 31 tahun ini meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit pasca mengalami kecelakaan adu jangkrik.
Peristiwa kecelakaan ini terjadi di ruas jalan Singaraja - Kintamani kilometer 15.000, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Kanginan, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tragis di Buleleng, Tinggalkan Istri Usai Ditabrak Mobil Akibat Sopir Mengantuk
Salah satu warganet dengan akun Geloha Geloha membagikan video pasca kecelakaan pada media sosial Facebook.
Terlihat Tri Kusmawan terkapar tak bergerak.
Sedangkan pengendara lainnya yang terlibat kecelakaan, juga sama-sama terkapar namun masih sadar.
Pada rekaman berdurasi 1 menit 13 detik itu, pemilik akun menginformasikan yang terlibat kecelakaan berasal dari Desa Depeha dan Desa Sambangan.
Baca juga: NGERI! Kecelakaan di Buleleng, Mobil Tiba-tiba Sapu 2 Motor dari Arah Berlawanan, Kadek Tewas
Terlihat pula sejumlah masyarakat memenuhi lokasi kejadian.
Anggota Satlantas Polres Buleleng juga terlihat mengamankan ruas jalan sekitar.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan peristiwa kecelakaan itu.
Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan yakni sepeda motor Honda DK 3028 UB yang dikendarai Ketut Tri Kusmawan (31) asal Desa Sambangan, serta sepeda motor Yamaha Jupiter MX DK 6150 UA, yang dikendarai I Putu Angga Kariasa (25) asal Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan.
Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan! Truk Semen Terperosok ke Jurang di Bangli, Sopir Tak Tahu Medan, Ini Kondisinya
"Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada hari Jumat (27/6/2025) sekitar pukul 22.00 wita," ungkapnya, Minggu (29/6/2025).
Lanjut dijelaskan, peristiwa berawal saat Angga melintas dari arah utara menuju selatan.
Setibanya di lokasi kejadian, ia mendapati sepeda motor Honda DK 3028 UB yang dikendarai Tri Kusmawan, datang dari arah berlawanan dan mengambil haluan terlalu ke kanan.