Kapal Tenggelam di Selat Bali

Menhub Pantau Langsung, Penumpang Tidak Terdaftar Dalam Manifest Akan Diverifikasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCARIAN - Proses pencarian korban kapal tenggelam di Selat Bali

“Mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat, saya meminta seluruh petugas untuk tetap memerhatikan faktor keselamatan. Semoga kerja sama dari seluruh tim gabungan memberikan hasil yang maksimal,” sebutnya.

Ke depan, Menhub mengajak seluruh pihak, termasuk operator penyebrangan dan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat budaya keselamatan di sektor penyebrangan. 

Ia pun berjanji akan memberikan informasi terkini kepada publik seiring perkembangan penanganan insiden.

Sementara itu proses pencarian terhadap 30 korban yang belum ditemukan dilanjutkan hari ini dengan menerjunkan sejumlah alut.

Tim SAR gabungan kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap 30 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. 

Pada hari H+2 pencarian ini, Jumat 4 Juli 2025 proses pencarian melibatkan ratusan personel gabungan serta sejumlah Alut darat dan udara, serta mendapat dukungan penuh dari nelayan sekitar. 

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengatakan, dalam pencarian H+2 ini, ada dua OSC (On Scene Coordinator), yaitu OSC untuk wilayah Ketapang oleh Danlanal Banyuwangi, sedangkan OSC untuk wilayah Gilimanuk oleh Kepala Kantor SAR Denpasar. 

Eko Suyatno menjelaskan, ada delapan SRU Laut yang bergerak melakukan pencarian di delapan area di wilayah perairan Selat Bali dari utara hingga selatan. 

Sejumlah Alut SAR laut yang digunakan, yaitu KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Grantin, RIB 03 dan RBB Pos SAR Banyuwangi, serta RIB 01 Pos SAR Jembrana. 

Sementara itu, pergerakan SRU udara dibawah koordinasi Kepala Kantor SAR Surabaya. 

Adapun Alut udara yang digunakan, yaitu 1 unit helikopter Basarnas, 1 unit helikopter milik Bali Air, serta 1 pesawat CN 235 dari Baharkan Polri, untuk menjangkau area pencarian yang lebih luas ke arah selatan. 

Selain itu, pencarian udara juga dilakukan dengan menggunakan drone. 

Selain pencarian di laut dan udara, tim SAR gabungan juga mengerahkan puluhan personel gabungan untuk melakukan pemantauan di seluruh wilayah pesisir selat Bali, baik dari sisi Ketapang maupun dari sisi Gilimanuk. 

Pemantauan darat ini melibatkan sejumlah unsur SAR yang terlibat serta dibantu oleh masyarakat dan nelayan sekitar. 

Eko Suyatno juga mengatakan bahwa pihaknya menyiagakan tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) dan potensi SAR berkemampuan Dive Rescue yang telah berada di Ketapang. 

Apabila cuaca memungkinkan dan sewaktu-waktu dibutuhkan, SRU penyelam akan dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian. 

Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 35 orang korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan, dengan rincian 29 orang ditemukan selamat dan 6 orang ditemukan meninggal.

Sementara itu, korban yang belum ditemukan sebanyak 30 orang. (*)

 

Berita Terkini