TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hujan lebat yang terjadi dalam durasi dalam, melanda Kabupaten Gianyar, Bali, sejak beberapa hari ini.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar mencatat, jumlah kejadian seperti tanah longsor dan pohon tumbang, relatif sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Sejak Kamis dan Jumat ini, memang terjadi bencana longsor maupun pohon tumbang, namun jumlahnya sedikit, dan tidak sampai menimbulkan kerugian besar," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Jumat 4 Juli 2025.
Baca juga: TRAGEDI KMP Tunu Pratama Jaya: Keluarga di Banjarangkan Cemas Menanti Kabar Kadek Oka
Baca juga: Adi Arnawa Dukung Pembongkaran Bangunan Melanggar di Pantai Bingin Pecatu
Turunnya jumlah dua bencana yang biasanya mendominasi saat Gianyar dilanda hujan lebat, diduga karena sebagian besar pohon berpotensi tumbang, sudah tumbang pada bulan-bulan sebelumnya.
Begitu juga dengan tanah longsor. Namun untuk tanah longsor, masih perlu diwaspadai, terutama di kawasan fasilitas umum.
Sebab hujan bisa saja mengikis pondasi tanah, seperti jalan atau jembatan. Seperti yang terjadi di Lingkungan Banjar Dinas Umahanyar, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring. Di sana senderan jalan jebol yang menyebabkan akses jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Akan tetapi, Dibya menekankan, dalam cuaca seperti ini, aktivitas di laut atau pesisir juga menjadi hal penting untuk diwaspadai. Sebab, gelombang berpotensi mencapai empat meter.
"Saat ini kami juga fokus ke perairan, karena prediksi gelombang tinggi hingga 4 meter. Kami minta masyarakat agar lebih berhati-hati beraktivitas di laut," ujarnya.
Meskipun gelombang tinggi. Namun pemancing masih banyak yang menjalankan hobinya. Seperti di Pantai Siyut, Gianyar. Di sana sejumlah pemancing masih terlihat membentangkan kailnya ke arah laut meskipun gelombang relatif tak menentu.
Terkait keamanan pemancing ini dan masyarakat yang masih melakukan aktivitas di pantai atau laut, Dibya telah menyiagakan anggota Balawista.
"Balawista sejak beberapa hari siaga penuh. Astungkara, sampai saat ini tidak ada kasus seperti orang terseret arus. Sebab kita selalu memberi imbauan pada masyarakat yang beraktivitas di pinggir pantai," tandasnya. (*)