TRIBUN-BALI.COM - Tangisan keluarga tampaknya tak bisa lagi dibendung, tatkala jenazah korban karamnya KMP Tunu Pratama Jaya diserahkan.
Korban bernama Daniar Nadif Inzaqi (21), yang ditemukan di perairan sekitar wilayah Kecamatan Muncar, Banyuwangi Minggu (6/7/2025) kemarin.
Penyerahan jenazah warga RT 2 RW 04, Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, ini dilakukan langsung Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra, kepada kakak korban, di Posko Post Mortem RSUD Blambangan.
Baca juga: 27 KORBAN Masih Belum Ketemu, Diduga Berada di Dalam Laut Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Baca juga: DESAK Kemenhub Investigasi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Ini Kata Wakil Ketua Komis V DPR RI!
Sebelum itu, kakak korban meminta untuk melihat jenazah korban terakhir kali. Kemudian, ia keluar dengan membawa satu kresek hitam yang merupakan barang-barang korban.
Kakak korban berjalan dengan isak tangis menuju ambulans yang akan mengangkut jenazah adiknya. Terlihat Kombespol Rama Samtama Putra, dan sejumlah orang yang hadir memeluk kakak korban dengan erat.
"Sabar ya pak, sabar," kata petugas sembari merangkul kakak korban menuju ambulans. Kasubdit Dokpol Polda Jatim, AKBP Adam Bimantoro, mengatakan tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya kedelapan.
Korban berhasil diidentifikasi berdasarkan data primer di antaranya yakni sidik jari dan gigi. Kemudian, data sekunder yang diidentifikasi dari medis dan properti, seperti di antaranya jenazah yang ditemukan memakai baju hoodie berwarna biru, dan celana kain krem coklat.
Data sekunder lainnya berupa jam tangan, gelang, sepatu dan pemeriksaan medis yang lain. Tim DVI Biddokkes Polda Jatim, dr Tutik Purwanti SpFM, menjelaskan, keluarga mencocokan ciri khas dari korban mulai dari baju, ciri khas giginya, dan tahi lalat.
Selain dari fisik, dari gigi dari DNA jika memang diperlukan. "Itulah yang menjadi patokan kita untuk mengeidentifikasi," jelasnya.
Ia menjelaskan untuk korban ke delapan KMP Tunu Pratama Jaya ini pihaknya menemukan kecocokan paling menonjol, yakni gigi gerigi, dan properti baju yang melekat.
Beruntung, pihaknya juga masih bisa melakukan sidik jari pada jenazah. Karena memang saat ini telah masuk hari ke 5 pencarian, sudah mengalami pembusukan yang lebih lanjut dan pada kulit sudah sulit untuk dikenali.
"Sidik jari masih dapat, alhamdulillah masih dapat dikenali," pungkasnya. Sebelum itu, Erna ibunda almarhum Daniar Nadif Inzaqi telah bertahan di Posko Terpadu Penanganan kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Hari ini bahkan Erna tampak lemas terbaring di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Senin (7/7/2025). Tangannya diinfus, hidungnya diberi bantuan selang oksigen.
Erna bersama anggota keluarganya bertahan di posko sejak hari pertama pencarian atau Kamis (3/7/2025). Mereka menanti hasil pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam.
Meski namanya tak masuk ke dalam daftar manifes, keluarga yakin Daniar adalah penumpang di kapal tersebut. Andriyanto, suami Erna, mengatakan, Daniar hendak berangkat ke Bali untuk bertemu dengan rekannya.