TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Cuaca di Bali belakangan ini semakin buruk sehingga membuat pariwisata Bali terancam, terutama pariwisata di pesisir.
Terbaru, pelabuhan Sanur yang menjadi tujuan untuk ke Nusa Penida harus ditutup akibat cuaca buruk dan gelombang yang tinggi.
Untuk menanggulangi penutupan pelabuhan di Sanur, beberapa pelabuhan seperti pelabuhan di pesisir Kusamba, Klungkung dipadati penumpang pada Kamis (7/8/2025).
Perwira Jaga Wilayah Kerja Kusamba Kantor UPP Nusa Penida, Nengah Warnata mengatakan, lonjakan penumpang di beberapa pelabuhan di Pesisir Kusamba sudah terjadi, Rabu (6/8/2025).
Baca juga: Pandangan Yuridis-Sosial terhadap Abolisi dan Amnesti dalam Kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto
Ini imbas langsung dari ditutupnya Pelabuhan Sanur maupun Serangan yang biasanya melayani penyeberangan ke Nusa Penida
"Kalau di pesisir Kusamba, berdasarkan informasi sementara kondisi ombak masih normal. Tapi informasi terus diperbarui. Jika tidak memungkinkan, tentu akan dilakukan penundaan keberangkatan juga," ungkap Warnata.
Warnata mengatakan, jumlah peningkatan penumpang menuju dan dari Nusa Penida di Pelabuhan Kusamba berkisar 60 persen.
Pihaknya mengimbau nahkoda fastboat untuk terus berkoordinasi dan melaporkan kondisi ombak dan cuaca selama pelayaran.
"Kami juga imbau operator boat untuk selalu memberikan penjelasan ke penumpang, terkait dengan SOP keamanan dan keselamatan,”
“Serta agar tidak menaikan penumpang melebihi kapasitas," ungkapnya.
Baca juga: Polisi dan Kejaksaan Hanya Jadi Penonton, Perda Bale Kertha Juga Diberlakukan Untuk Non Hindu
Baca juga: DPRD Bali Akan Tambah Teba Modern Yang Lebih Luas Untuk Kelola Sampah Organik
Selain itu, salah satu tujuan wisata di ITDC, Waterblow Peninsula juga ditutup akibat gelombang tinggi.
Hal ini sebagai langkah antisipatif, potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang diperkirakan melanda wilayah pesisir Selatan Pulau Bali.
“Keputusan ini diambil berdasarkan hasil pemantauan langsung, tim operasional ITDC di lapangan dan merujuk pada peringatan resmi dari BMKG Wilayah III Denpasar terkait potensi gelombang tinggi yang diprediksi berlangsung periode 6 hingga 9 Agustus 2025,” kata General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, Rabu 6 Agustus 2025.
Sebagai bagian dari langkah mitigasi risiko, dan penguatan protokol keselamatan kawasan, ITDC telah mengimplementasikan serangkaian upaya pengamanan tambahan, yang difokuskan pada dua pulau di kawasan The Nusa Dua, yaitu Peninsula Island dan Pulau Nusa Dharma.
Langkah mitigasi yang dimaksud untuk Peninsula Island yakni penempatan personel pengamanan tambahan di area-area dengan resiko tinggi, terutama di sekitar Waterblow dan Pura Bias Tugel.